Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen soal Penanganan Minoritas Muslim di Xinjiang Bocor, Apa Tanggapan China?

Kompas.com - 19/11/2019, 12:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China menanggapi soal dokumen yang bocor memperlihatkan bagaimana penanganan mereka terhadap minoritas Muslim di Xinjiang.

The New York Times memberitakan dokumen 403 halaman menunjukkan pidato Presiden Xi Jinping supaya jajarannya "bertindak tanpa ampun" melawan separatisme dan ekstremisme di sana.

Dokumen yang dibocorkan sumber internal China selain memaparkan pidato lain Xi, juga menunjukkan arahan dan pengawasan terhadap minoritas Uighur.

Baca juga: Dokumen China Ungkap Penanganan terhadap Minoritas Muslim di Xinjiang

Dalam tanggapannya dilansir AFP Senin (18/11/2019), juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang menuduh The Times menutup mata terhadap fakta yang ada.

Geng mengatakan, media asal AS itu sudah mempublikasikan fitnah melalui dokumen atas upaya deradikalisasi dan kontra-terorisme yang dilakukan Beijing di Xinjiang.

"China tidak akan lembek dalam usahanya memerangi teroris dan kekerasan," tegas Geng kepada awak media dalam konferensi pers harian.

Baik aktivis HAM maupun pakar yakin, ada satu juta etnis Uighur dan minoritas Muslim lain yang dibawa ke kamp pengasingan di kawasan paling barat.

Setelah sebelumnya membantah, China kemudian menyatakan tempat itu adalah sekolah vokasi untuk menekan ekstremisme melalui latihan kerja dan pendidikan.

Geng membeberkan, selama 1990-an sampai 2016, terdapat ribuan aksi kekerasan di Xinjiang. Namun kebijakan pemerintah saat ini bisa menekannya dalam tiga tahun terakhir.

Fei-Ling Wang, profesor di Institut Teknologi Georgia berkata, dokumen yang bocor itu membenarkan apa yang terjadi sebenarnya di Xinjiang.

"Sehubungan dengan penindasan besar-besaran dan kontrol terhadap warga non-Han, termasuk penahanan massal kamp pendidikan paksa," tutur Wang.

Dia menuturkan di saat bersamaan, laporan yang dipublikasikan The Times itu menunjukkan Partai Komunis China tidak monolitik seperti yang diperlihatkannya.

Dokumen itu didapatkan dari sumber yang ingin supaya para pemimpin, termasuk Xi, tidak bisa lari dari tanggung jawab mereka.

Dokumen itu juga mengungkapkan seorang pejabat lokal, Wang Yongzhi, yang mendapat hukuman karena melepaskan 7.000 orang dari kamp Xinjiang.

Dalam kesaksiannya, Wang menjelaskan dia takut begitu banyak orang yang ditahan bisa memperuncing kebencian mereka, dan menimbulkan konflik.

Sebagai bantahan, Geng mengklaim bahwa pemerintah mendapat dukungan dari para pejabat maupun anggota seluruh etnis di Xinjiang.

Baca juga: Erdogan: Warga Minoritas Muslim Hidup Bahagia di Xinjiang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com