Selain itu, mereka mempersenjatai diri dengan alat pemadam api, dan menunggu dalam keheningan. Mojica berucap saat itu suasananya begitu tegang.
"Kami tidak tahu jika pelakunya ada di sisi lain sekolah atau tepat di tepat di depan kelas kami. Rasanya kami hening untuk selamanya," jelasnya.
Akhirnya, kelas yang berisi 30 siswa itu bisa keluar dengan selamat setelah mereka didatangi oleh Tim Penyerang Bersenjata Khusus (SWAT).
Sementara seorang ibu yang menunggu bersama orangtua lainnya di gereja sambil terisak mengisahkan, dia baru saja mengantar anaknya semenit sebelum kejadian.
"Saya belum melihat putra saya. Tetapi dia sempat menelepon dan kelihatannya baik-baik saja. Hanya dia sangat terkejut," katanya.
Kepada CNN, para murid menuturkan mereka mendengar beberapa kali letusan "seperti kembang api", sebelum kemudian bergegas menyelamatkan diri.
Sebanyak 24 ambulans, tujuh paramedis, dan satu helikopter disiagakan di sekolah, bersama dengan puluhan mobil polisi.
Agen dari Biro Federal Alkohol, Tembakau, Senjata, dan Bahan Peledak dilaporkan berada di lokasi kejadian bersama tim pemadam kebakaran.
Baca juga: Penembakan Massal Odessa Tewaskan 7 Orang, Trump Salahkan Penyakit Kejiwaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.