Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ulang Tahun ke-16, Seorang Remaja Tembaki Sekolah dan Bunuh 2 Orang di AS

Kompas.com - 15/11/2019, 12:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SANTA CLARITA, KOMPAS.com - Seorang remaja menembaki sekolah di California di ulang tahun ke-16, di mana dia membunuh dua murid dan melukai tiga lainnya.

Si penembak dilaporkan mendapat perawatan intensif di rumah sakit dengan kondisi "suram" setelah mengarahkan senjata ke dirinya sendiri.

Adapun kejadian itu berlangsung di SMA Saugus di Santa Clarita, dan menjadi insiden penembakan terbaru di sekolah AS, di mana 300 murid tewas dalam 20 tahun terakhir.

Baca juga: Pelaku Sempat Siarkan Langsung Penembakan Sinagoge Jerman ke Internet

Siswa yang ketakutan mengisahkan mereka berlindung, dengan yang lainnya melarikan diri ketika si remaja datang dan menembak dari senjata semi-otomatis kaliber .45.

Kapten bagian pembunuhan Kent Wegener dalam konferensi pers berujar, pihaknya sudah melihat video dari kamera pengawas sekolah.

"Terlihat jelas pelaku menarik pistol dari tas, menembaki lima orang, dan kemudian mengarahkannya ke kepalanya," ucap Wegener dikutip AFP Kamis (14/11/2019).

Sheriff Los Angeles County Alex Villanuvea menerangkan, remaja itu ditemukan bersama dengan korban luka oleh first responder.

Wegener mengatakan, mereka masih belum menentukan motifnya. Namun sebuah pesan sempat muncul dari akun Instagram yang diduga milik pelaku.

"Saugus, bersenang-senanglah di sekolah besok." Demikian unggahan yang ada di Instagram sebelum diturunkan oleh orang lain seusia insiden.

Sementara Badan Penyelidik Federal (FBI) menuturkan mereka masih belum menemukan adanya motif ideologis, atau pun tersangka lain yang membantunya.

Korban tewas dilaporkan adalah gadis berusia 16 tahun dan lelaki berumur 14 tahun. Kemudian korban luka adalah dua gadis dan dan satu bocah laki-laki berumur 14 dan 15 tahun.

Penembakan di sekolah berisi 2.300 siswa itu diaporkan pertama kali pukul 07.30 waktu setempat, dengan saksi mengidentifikasi ciri-cirinya.

Polisi bergegas ke rumah pelaku untuk melakukan penggeledahan. Adapun ibu dan pacarnya dilaporkan datang untuk memberikan keterangan ke kantor.

Baca juga: Penembakan di Sinagoge Jerman, 2 Orang Tewas saat Perayaan Hari Paling Suci Yahudi

"Jantungku Anjlok"

Andrei Mojica mengungkapkan, dia sedang mengikuti kelas pemerintahan ketika seseorang masuk dan menyatakan ada penembakan di sekolah.

"Saat itulah jantungku serasa anjlok," ujarnya kepada LA Times. Mereka pun mengikuti prosedur dengan membarikade kelas menggunakan meja.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com