Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Klaim 1 Lagi Komandan Jihad Islam dan Keluarganya Tewas dalam Serangan

Kompas.com - 14/11/2019, 17:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

GAZA CITY, KOMPAS.com - Israel mengklaim, serangan yang mereka lakukan telah menewaskan satu lagi komandan kelompok Jihad Islam beserta keluarganya.

Juru bicara militer Avichay Adraee berujar, Rasmi Abu Malhous tewas dalam operasi di Deir al-Balah, Jalur Gaza, sebelum gencatan senjata tercapai.

Dilansir AFP Kamis (14/11/2019), Adraee menyebut Malhous adalah komandan Jihad Islam yang bertanggung jawab atas pasukan roket.

Baca juga: Komandannya Tewas Diserang, Jihad Islam Tembakkan Roket Tiap 7 Menit ke Israel

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, delapan anggota keluarga Malhous, termasuk lima anak, tewas dalam serangan Israel di rumah mereka.

Warga maupun kerabat membantah keluarga itu ada hubungannya dengan kelompok itu, dan menyatakan mereka bagian dari polisi militer Pemerintah Palestina.

Namun, juru bicara lain Jonathan Conricus menegaskan yang tewas adalah Malhous, di mana dia disebut mempunyai taktik seperti milisi lain.

Yakni menyembunyikan amunisi dan infrastruktur militer di rumah mereka. "Tentu, kami meminamlkan jumlah korban tewas dan terluka dari warga biasa," ucapnya.

Sebelumnya, komandan senior lain Jihad Islam Baha Abu al-Ata dan istrinya tewas dihantam senjata Tel Aviv ketika sedang tidur di rumah mereka.

Kelompok terkuat kedua di Gaza setelah Hamas itu pun membalas dengan menembakkan lebih dari 300 roket ke wilayah Israel.

Mesir pun bergerak cepat dengan mengupayakan gencatan senjata yang langsung direspons positif oleh faksi Palestina, termasuk Jihad Islam.

Berdasarkan sumber dari Mesir, faksi Palestina harus memastikan pulihnya ketertiban, dengan Islam diharuskan menghentikan serangannya.

Kesepakatan yang terjadi pukul 05.30 waktu setempat terjadi setelah korban tewas akibat serangan udara Israel mencapai 34 orang sejak Selasa (12/11/2019).

Di Jalur Gaza, penduduk sekitar pun mulai menaksir kerugian sekaligus berduka bagi kerabat mereka yang menjadi korban tewas.

Nickolay Mladenov, Utusan PBB untuk Konflik Israel-Palestina terbang ke Kairo Rabu (13/11/2019) menyusul laporan dia hendak menghentikan ketegangan.

Meski begitu, juru bicara Jihad Islam Musab al-Barayem menyebut kubunya tak tertarik bermediasi. Sebab, mereka ingin membalas kematian komandan mereka.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, kelompok itu harus menghentikan serangan roketnya, atau bakal "semakin hancur".

Baca juga: Serangan Israel Bunuh Komandan Milisi Jihad Islam di Jalur Gaza

Hamas Tak Disalahkan

Jika ada yang menarik dalam konflik terbaru di Jalur Gaza adalah untuk pertama kalinya, Tel Aviv tidak menyalahkan kelompok Hamas.

Biasanya, mereka akan menyalahkan Hamas selaku organisasi yang menembakkan roket dari daerahnya menuju ke daerah Israel.

"Untuk pertama kalinya di era modern ini, Israel seperti menarik jarak antara Hamas dengan Jihad Islam," ujar komentator Ben Caspit di harian Maariv.

Pendapat yang sama disuarakan oleh peneliti dari Harry Truman Research Institute for Peace in Jerusalem, Ronni Shaked.

"Kini pertarungannya bukan lagi melawan Hamas. Namun bertarung menghadapi Jihad Islam," demikian pernyataan yang disampaikan Shaked.

Meski tidak disalahkan, Hamas menegaskan bahwa mereka akan bergerak jika jet tempur Israel masih terus membombardir Gaza.

"Kelompok perlawanan akan menanggapi agresi Israel, dan melindungi rakyat Palestina," jelas Hamas dan milisi lainnya dalam keterangan resmi.

Baca juga: Serangan Bom Incar Anggota Sayap Militer Hamas dan Jihad Islam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com