Berdasarkan sumber dari Mesir, faksi Palestina harus memastikan pulihnya ketertiban, dengan Islam diharuskan menghentikan serangannya.
Kesepakatan yang terjadi pukul 05.30 waktu setempat terjadi setelah korban tewas akibat serangan udara Israel mencapai 34 orang sejak Selasa (12/11/2019).
Di Jalur Gaza, penduduk sekitar pun mulai menaksir kerugian sekaligus berduka bagi kerabat mereka yang menjadi korban tewas.
Nickolay Mladenov, Utusan PBB untuk Konflik Israel-Palestina terbang ke Kairo Rabu (13/11/2019) menyusul laporan dia hendak menghentikan ketegangan.
Meski begitu, juru bicara Jihad Islam Musab al-Barayem menyebut kubunya tak tertarik bermediasi. Sebab, mereka ingin membalas kematian komandan mereka.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, kelompok itu harus menghentikan serangan roketnya, atau bakal "semakin hancur".
Baca juga: Serangan Israel Bunuh Komandan Milisi Jihad Islam di Jalur Gaza
Jika ada yang menarik dalam konflik terbaru di Jalur Gaza adalah untuk pertama kalinya, Tel Aviv tidak menyalahkan kelompok Hamas.
Biasanya, mereka akan menyalahkan Hamas selaku organisasi yang menembakkan roket dari daerahnya menuju ke daerah Israel.
"Untuk pertama kalinya di era modern ini, Israel seperti menarik jarak antara Hamas dengan Jihad Islam," ujar komentator Ben Caspit di harian Maariv.
Pendapat yang sama disuarakan oleh peneliti dari Harry Truman Research Institute for Peace in Jerusalem, Ronni Shaked.
"Kini pertarungannya bukan lagi melawan Hamas. Namun bertarung menghadapi Jihad Islam," demikian pernyataan yang disampaikan Shaked.
Meski tidak disalahkan, Hamas menegaskan bahwa mereka akan bergerak jika jet tempur Israel masih terus membombardir Gaza.
"Kelompok perlawanan akan menanggapi agresi Israel, dan melindungi rakyat Palestina," jelas Hamas dan milisi lainnya dalam keterangan resmi.
Baca juga: Serangan Bom Incar Anggota Sayap Militer Hamas dan Jihad Islam
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan