Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2019, 08:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

JAIPUR, KOMPAS.com - Pakar alam liar India hanya bisa menggelengkan kepala di tengah upaya mereka memecahkan penyebab fenomena ribuan burung mati misterius di danau pedalaman.

Danau Sambhar, terletak 80 km sebelah barat daya Jaipur, adalah tempat populer bagi migrasi burung seperti flamingo, bangau, hingga egrang sayap hitam.

Baca juga: Ribuan Burung Habitat Sumatra Diselundupkan ke Bogor

Namun Minggu lalu (10/11/2019), pemerintah lokal dibuat terkejut dengan laporan bertumpuk-tumpuk unggas berada di tepi danau.

Dilansir Oddity Central Rabu (13/11/2019), awalnya orang yang ada di sana mengiranya sebagai kotoran sapi hingga menyadari bangkai burung dari berbagai spesies.

"Kami belum pernah melihat yang seperti ini. Lebih dari 5.000 ekor burung mati misterius di seluruh tempat," kata Abhinav Vaishnav kepada India Today.

Tidak ada yang tahu bagaimana mereka bisa mati. Memang terdapat sejumlah teori yang dilempar ahli lingkungan maupun aktivis binatang.

Antara lain terdapat teori yang mengatakan bahwa badai pekan lalu membunuh mereka. Ada juga yang berteori mereka mati karena pestisida.

Namun berdasarkan bukti dalam kasus-kasus tertentu, para ahli masih belum bisa mendapatkan konfirmasi pasti penyebab kematian hewan itu.

Ramesh Chandra Daroga, anggota departemen kehutanan lokal menyatakan, dia baru melihat fenomena itu selama 40 tahun karirnya.

"Saya pikir awalnya ini karena hujan es. Namun saya sadar ini terjadi setiap tahun. Selain itu tidak ada limbah kimia juga," paparnya.

Teori yang paling masuk akal adalah kontaminasi air menyebabkan unggas-unggas itu mati. Tapi itu pun masih harus dikaji lewat penelitian.

Beberapa bangkai burung dilaporkan sudah dibawa ke Bhopal untuk diperiksa. Sementara sisanya dikubur di gundukan dekat danau.

Baca juga: Ragam Manfaat Sarang Burung Walet, untuk Kulit hingga Pencernaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com