Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2019, 06:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

LONDON, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Inggris Jeremy Corbyn menyebut, AS seharusnya menangkap hidup-hidup mendiang Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Baghdadi dilaporkan tewas pada akhir Oktober lalu setelah bunuh diri saat diserbu pasukan khusus AS di persembunyiannya di Idlib, Suriah.

Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers menyatakan, eks Pemimpin ISIS itu tewas setelah mengaktifkan bom bunuh diri karena tersudut di terowongan.

Baca juga: Ditangkap Turki, Istri Abu Bakar al-Baghdadi Beberkan Rahasia ISIS

Dilansir The Sun Rabu (13/11/2019), Corbyn menuturkan dia sedikit ragu dengan versi yang diberikan oleh Trump mengenai kematian Abu Bakar al-Baghdadi.

"Saya tidak tahu mengenai detil kejadiannya. Namun memungkinkan jika dia ditangkap hidup-hidup," kata Corbyn dalam wawancara dengan LBC.

Pemimpin oposisi sejak 2015 yang dituding "bersimpati pada teroris" itu berujar, dia lebih suka melihat Baghdadi dihadapkan pada pengadilan.

"Saya tidak tahu detil kejadiannya seperti apa. Tetapi jika kita ingin hidup di dunia yang adil dan damai, maka kita harus mempraktikannya," katanya.

Dia kemudian merujuk kepada mendiang Pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, yang tewas ditembak Navy SEALs di Pakistan pada 2011 silam.

Politisi yang juga Ketua Partai Buruh itu mengklaim, keputusan SEALs untuk mengeksekusi Bin Laden malah membuat dunia menjadi tempat yang "lebih berbahaya".

"Jika memungkinkan menangkap hidup-hidup dan menghadapkan mereka pada pengadilan, maka tentunya itulah yang harus dilakukan," terang Corbyn.

Dia menjelaskan jika mereka percaya dengan kekuatan hukum seperti Pengadilan Kriminal, maka mereka harus menghadapkan Baghdadi maupun Bin Laden di hadapan hukum.

Meski begitu, Jeremy Corbyn mengakui bahwa keputusan untuk "menghapus Pemimpin ISIS itu dari buku sejarah" adalah "hal yang tepat".

Pernyataan itu Corbyn pun menuai tanggapan dari kandidat Partai Konservatif, Michael Fabricant, karena dianggap kontroversial.

"Begini logika dia. 'Ya, Tuan Baghdadi. Kami mengerti Anda pemimpin militer ISIS. Jadi temani saya ke kantor polisi terdekat'. Apa yang dia pikirkan?" kritik Fabricant.

Baca juga: Erdogan: Turki Tangkap Istri Pemimpin ISIS Baghdadi, tapi Tak Berkoar-koar Seperti AS

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyambut baik pengumuman Trump bahwa pria yang kepalanya dihargai Rp 350 miliar itu telah tewas.

Halaman:
Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com