Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2019, 13:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

YUZHOU, KOMPAS.com - Seorang gadis berusia tujuh tahun di Provinsi Henan, China, menjadi pemberitaan setelah dokter mengeluarkan potongan kertas dari mata.

Si bocah dari Yuzhou itu mengeluhkan pandangannya terganggu pada akhir September, atau sehari setelah tiga anak laki-laki mengganggunya.

Ketiga anak itu kemudian memasukkan secara paksa potongan kertas dari catatan ke mata gadis tujuh tahun itu, dilaporkan Henan Television’s City Channel.

Baca juga: 5 Fakta Siswa SMP di Pekanbaru Dibully Teman Sekelas

Ibu si bocah yang bermarga Li mengungkapkan selama empat pekan, dokter dari berbagai rumah sakit sudah mengeluarkan kertas dari matanya.

Namun dikutip SCMP Selasa (12/11/2019), tidak ada tim medis yang berani untuk menyatakan bahwa mereka sudah mengeluarkan semua kertas.

Dokter spesialis yang dirujuk keluarga gadis itu mengatakan, mereka belum pernah berhadapan dengan "kasus seperti ini" selama bertahun-tahun.

Bocah itu menceritakan, ketiga anak yang tak disebutkan namanya tersebut memaksa untuk membuka matanya sebelum memasukkan kertas itu.

Kepala sekolah yang diidentifikasn bermarga Wang menuturkan ketika anak-anak itu dihadapkan padanya, mereka tak ingat sudah memsukkan berapa banyak.

"Tidak ada guru pada saat kejadian, dan tidak ada yang ingat juga berapa banyak yang sudah mereka masukkan," tutur Wang.

Berdasarkan keterangan dari salah satu anak yang mengganggu gadis itu, mereka memasukkan potongan kertas dari buku latihan.

Wang berdalih bahwa ketiga anak itu tidak mempunyai niat jahat ketika merunduk bocah tersebut, dan menuturkan mereka hanya "bermain-main".

Namun menurut komite disiplin Partai Komunis China, Wang dan wali kelas bocah itu diminta untuk menuliskan rasa penyesalan mereka.

Selain itu, orangtua gadis tujuh tahun itu sudah sepakat soal kompensasi, dengan orangtua tiga anak laki-laki mendapat peringatan.

Adapun pemerintah Yuzhou pada 25 Oktober menyatakan berdasarkan analisis spesialis di Beijing, tidak ada lagi kertas dan gadis itu diizinkan pulang ke rumah.

Baca juga: Anies Temukan Anggaran Janggal: Pulpen Rp 635 M, Kertas Rp 213 M, hingga Tinta Printer Rp 407 M

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com