VENESIA, KOMPAS.com - Penduduk dan turis mencari perlindungan setelah Venesia dilanda banjir akibat gelombang pasang tertinggi dalam 50 tahun terakhir.
Acqua Alta, yang berarti air tinggi, menerjang hingga 1,87 meter pada Selasa malam waktu setempat (12/11/2019), dengan alarm banjir dikumandangkan.
Para turis hingga warga mencari perlindungan di tengah terpaan angin kencang yang menyapu Lapangan St Mark, di kota kanal Italia itu.
Baca juga: Jalan-jalan ke Venesia Italia, Kota di Atas Air yang Selalu Memesona
"Kami sedang berhadapan dengan gelombang pasang tak biasa. Semua orang dimobilisasi untuk menghadapi kondisi darurat," ujar Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro.
Terakhir kali kota itu mengalami gelombang pasang tinggi adalah 1,94 meter pada 1966 silam. Adapun pencatatan gelombang dilakukan sejak 1923.
Meja dan kursi disiapkan untuk minuman alkohol di lorong gelap setelah warga lokal dan wisatawan berteduh dengan payung mereka yang melambai.
Di tengah terpaan gelombang, taksi air mencoba untuk menurunkan penumpang di kawasan hotel mewah yang terletak di Grand Canal.
Dalam kicauannya di Twitter, Brugnaro menyebut peristiwa itu bakal menjadi hari yang panjang bagi mereka. Sebab, mereka kini mulai fokus pada kerusakan yang timbul.
"Banjir yang terjadi ini adalah luka yang tentunya bakal memberikan bekas yang begitu dalam dan lama," ujar sang wali kota kembali dikutip AFP.
Sejumlah turis Perancis mengaku, mereka harus "berenang" setelh platform kayu yang ditempatkan di area rawan banjir terbalik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan