Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2019, 08:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

VENESIA, KOMPAS.com - Penduduk dan turis mencari perlindungan setelah Venesia dilanda banjir akibat gelombang pasang tertinggi dalam 50 tahun terakhir.

Acqua Alta, yang berarti air tinggi, menerjang hingga 1,87 meter pada Selasa malam waktu setempat (12/11/2019), dengan alarm banjir dikumandangkan.

Para turis hingga warga mencari perlindungan di tengah terpaan angin kencang yang menyapu Lapangan St Mark, di kota kanal Italia itu.

Baca juga: Jalan-jalan ke Venesia Italia, Kota di Atas Air yang Selalu Memesona

"Kami sedang berhadapan dengan gelombang pasang tak biasa. Semua orang dimobilisasi untuk menghadapi kondisi darurat," ujar Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro.

Terakhir kali kota itu mengalami gelombang pasang tinggi adalah 1,94 meter pada 1966 silam. Adapun pencatatan gelombang dilakukan sejak 1923.

Meja dan kursi disiapkan untuk minuman alkohol di lorong gelap setelah warga lokal dan wisatawan berteduh dengan payung mereka yang melambai.

Di tengah terpaan gelombang, taksi air mencoba untuk menurunkan penumpang di kawasan hotel mewah yang terletak di Grand Canal.

Dalam kicauannya di Twitter, Brugnaro menyebut peristiwa itu bakal menjadi hari yang panjang bagi mereka. Sebab, mereka kini mulai fokus pada kerusakan yang timbul.

"Banjir yang terjadi ini adalah luka yang tentunya bakal memberikan bekas yang begitu dalam dan lama," ujar sang wali kota kembali dikutip AFP.

Sejumlah turis Perancis mengaku, mereka harus "berenang" setelh platform kayu yang ditempatkan di area rawan banjir terbalik.

Sejak 2003, sebenarnya Venesia sudah mempunyai proyek infrastruktur masif untuk melindungi kota. Yakni merekonstruksi 78 gerbang apung.

Tetapi, rencana itu terus mengalami penundaan. Antara lain disebabkan oleh tingginya biaya pengerjaan hingga sejumlah skandal yang membayangi.

Lapangan St Mark merupakan salah satu kawasan yang paling terdampak gelombang pasang karena berlokasi di area rendah kota.

Baca juga: Ketahuan Bikin Kopi di Tepi Jembatan Venesia, 2 Turis Jerman Didenda Rp 14 Juta

Ruang depan baslika dilaporkan digenangi dengan air, sehingga otoritas setempat memutuskan mengawasinya sepanjang malam.

Pierpaolo Campostrini, anggota dewan St Mark mengatakan, tingkat banjir yang diterima bangunan itu terjadi lima kali sejak dibangun 828 silam.

Tetapi yang mengkhawatirkan, tiga dari lima laporan terendam air terjadi 20 tahun terakhir, dengan yang terakhir terjadi 2018 lalu.

Selain Venesia, kawasan selatan lain di Italia juga dilanda badai sepanjang Selasa. Seperti Taranto, Brindisi, serta Matera.

Di Matera yang merupakan Ibu Kota Kebudayaan Eropa 2019 ini, badai menyebabkan tiang lampu dan pohon tumbang, serta merusak banyak atap dan bangunan.

Baca juga: 5 Aktivitas Menarik saat Kamu Liburan ke Venesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com