Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengantin ISIS Hoda Muthana Mengaku Menyesal dan Ingin Pulang ke AS

Kompas.com - 11/11/2019, 14:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pengantin ISIS yang bernama Hoda Muthana mengaku menyesal sudah bergabung dengan kelompok ekstremis itu, dan ingin pulang ke AS.

Washington dilaporkan sudah melarang Hoda untuk kembali ke Negeri "Uncle Sam", dan menyatakan bahwa perempuan itu bukan warga mereka.

Dalam wawancara dengan NBC News Sabtu (9/11/2019), Hoda Muthana mengaku dia menyesal sudah menjadi pengantin ISIS sejak 2014 silam.

Baca juga: Pengantin ISIS Shamima Begum Tidak Akan Diizinkan Pulang ke Inggris

Dilaporkan AFP, dia meninggalkan rumah dan keluarganya yang tinggal di Alabama, dan kemudian bergabung bersama ISIS sebelum menyatakan ingin pulang.

"Siapa pun yang percaya pada Tuhan seharusnya percaya bahwa ada kesempatan kedua, bagaimana pun kesalahan yang mereka perbuat," ucapnya.

Wawancara itu dikabarkan dilakukan di kamp pengungsi Al-Roj di timur laut Suriah. Fasilitas yang dikelole oleh milisi Kurdi.

Hoda yang tinggal bersama putranya, Adam, mengaku takut tinggal di Al-Roj karena bisa menjadi incaran pengungsi lain yang belum meninggalkan ISIS.

"Saya tidak mendukung pemenggalan dari hari pertama. Sampai saat ini pun, saya tidak menyetujui kejahatan dan aksi bom bunuh diri mereka," tegasnya.

Pemerintah AS diberitakan sudah memulangkan sejumlah perempuan yang ada hubungannya dengan kelompok itu bersama anak mereka. Namun tidak dengan Hoda.

Dalam keterangan Washington, Hoda Muthana bukanlah warga AS karen dia merupakan putri diplomat yang mengabdi bagi pemerintah Yaman.

Anak-anak dari diplomat asing yang bertugas di AS tidak menikmati fasilitas dengan menjadi warga setempat meski lahir di sana.

Tetapi Hoda bersikukuh ingin pulang. Dia mengaku sudah mengajukan gugatan untuk kembali, dan menuturkan bertolak ke Suriah menggunakan paspor AS.

Kepada NBC News, dia menegaskan mempunyai dokumen untuk membuktikannya. "Saya ingin pulang dan melakukan selayaknya warga AS," katanya.

Baca juga: Pengantin ISIS Shamima Ungkap Saat Dia Bangun dan Melihat Bayinya Membiru

Hoda diketahui sudah menikah dengan tiga anggota ISIS dengan semuanya tewas dalam pertempuran. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyatakan dia sebagai teroris.

Berdasarkan Counter Extremism Project, dia aktif dalam propaganda ISIS dengan menyerukan supaya warga AS diserang dan "darah mereka ditumpahkan".

Pada 2015, dia sempat memuji serangan mematikan terhadap majalah Perancis Charlie Hebdo, di mana 12 orang dilaporkan tewas.

Saat disinggung soal Charlie Hebdo, dia menolak mengomentarinya, dan mengatakan bahwa ideologi yang dia yakini hanyalah fase lain dalam hidupnya.

Pengantin ISIS yang berusia 25 tahun itu melanjutkan, dia siap menghadapi sistem peradilan AS jika diizinkan untuk pulang dari Suriah.

Baca juga: Minta Kesempatan Kedua, Pengantin ISIS Shamima Menyesal Punya Anak di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com