Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Wanita Chile Ini Menjerit karena Terbakar akibat Bom Molotov dari Demonstran

Kompas.com - 07/11/2019, 16:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

SANTIAGO, KOMPAS.com - Seorang jurnalis mengabadikan momen ketika polisi wanita Chile menjerit karena terbakar akibat bom molotov yang dilempar demonstran.

Jorge Silva, kepala fotografer Reuters Asia Tenggara, berada di negara Amerika Latin meliput aksi protes yang berlangsung sejak dua pekan lalu.

Dilansir Rabu (6/11/2019), dia berdiri dekat stasiun metro Baquedano, dan menyaksikan ketika polisi mengusir demonstran dari jalan yang mengarah ke alun-alun.

Baca juga: Cerita Polisi Wanita Gegana Brimob Pertama di Indonesia

Ketika penegak hukum menggunakan gas air mata dan meriam air guna membubarkan massa, pengunjuk rasa membalas dengan melemparkan bom molotov.

Kameranya pun menangkap ketika dua polisi wanita terbakar. Dikutip Daily Mirror, dengan menjerit salah satunya bersandar di mobil.

Sementara rekan-rekannya berjibaku memadamkan api menggunakan alat pemadam hingga tangan mereka dalam aksi protes yang dipicu kenaikan tarif angkutan umum.

Dua perempuan itu, Maria Jose Hernandez Torres (25) dan Anigail Catalina Alburto Cardenas (20), adalah anggota polisi khusus Santiago, dan berada dalam kondisi serius.

Silva mengungkapkan, dia melihat sekelebat suar dan langsung mengarahkan kameranya untuk memotret momen ketika api berada tepat di atas aparat.

"Saya kemudian menyadari bahwa ada anggota yang terbakar karena bom molotov, dengan rekan setimnya berusaha menjinakkannya," ujar Silva.

Menteri Dalam Negeri Chile Gonzalo Blumel dilaporkan sudah menjenguk kedua polisi wanita itu di rumah sakit, seraya mengecam aksi tersebut.

"Ini adalah aksi pengecut dan jahat atas dua petugas polisi yang tengah bekerja untuk memastikan keselamatan teman kami," terang Blumel.

Cardenas dan Torres merupakan dua dari 800 penegak hukum yang terluka selama dua pekan unjuk rasa, dengan 1.650 demonstran juga dirawat.

Manuel Guerra, Jaksa Santiago East, menuturkan dia berencana memeriksa dugaan 14 penegak hukum yang diduga telah menyiksa pendemo.

Dia menjelaskan tengah menyelidiki dua kasus terpisah selama sembilan hari masa darurat negara yang terjadi di Santiago, 18 Oktober lalu.

Baca juga: Mengemudi Tanpa SIM, Seorang Polisi Wanita di Jepang Mengundurkan Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com