ATHENA, KOMPAS.com — Seorang wanita asal Selandia Baru dilaporkan selamat berkat permen setelah tersesat di Laut Aegea hampir dua hari.
Selama terombang-ambing selama 37 jam, Kushila Stein memakan permen yang dipanaskan serta tidur dengan selimut plastik agar tetap hangat.
Sebagai seorang pelaut berpengalaman, dia segera menggunakan kantong merah untuk menutupi kepala dan memakai cermin untuk menarik perhatian.
Baca juga: Awas, Mengunyah Permen Karet Bisa Ganggu Sesi Bercinta
Setelah dilakukan pencarian intensif, dia ditemukan hampir dua hari kemudian sekitar 101 kilometer di utara Kreta, pulau terbesar di Yunani, dilaporkan BBC Selasa (5/11/2019).
Kushila yang berasal dari Warkworth awalnya membantu pelayaran sebuah yacht dari selatan Turki ke Athena, Yunani, pada Jumat (1/11/2019).
Dilansir Newsweek, saat tengah melepas sauh di pulau Folegandros, wanita berusia 47 tahun itu ingin "meregangkan kaki" dengan meminjam sampan karet.
Dia mengirim pesan kepada si pemilik, Mike, bahwa dia akan segera kembali ke kapal Rival 34. Namun, saat dia tidak kembali, Mike khawatir dan menelepon polisi.
Ternyata ketika hendak kembali ke yacht, Kushila kehilangan kendali sampan karena dayung hilang dan angin kencang mendorongnya ke laut.
Menggunakan kemampuannya sebagai pelaut, Kushila menggunakan kantong plastik supaya tetap hangat dan makan permen dari perlengkapan harian.
Untuk menarik perhatian, dia mencoba mengarahkan kaca ke atas dengan maksud memantulkan sinar dan memberitahukan posisinya.
Penjaga pantai kemudian mengirim drone bawah air, helikopter, dan enam kapal guna mencarinya sebelum menemukannya di dekat Kreta.
Dia segera dibawa ke Heraklion di Kreta tempat dia dirawat karena mengalami dehidrasi, dan diharapkan bisa segera pulih sepenuhnya.
Ibunya, Wendy, kepada Stuff menuturkan dia sempat berbicara kepada putrinya setelah ditemukan. "Dia mengatakan, 'Aku masih punya satu permen lagi bu'," ujarnya.
Wendy mengungkapkan bagaimana Kushila sempat menuliskan nama dan nomornya supaya petugas bisa langsung menghubungi jika dia ditemukan atau tewas.
"Dia berkata kepada saya dia sudah melakukan yang terbaik untuk hidup. Dia dilatih dengan keras untuk bertahan hidup di laut. Itu menyelamatkannya," katanya.
Baca juga: Karena Turis Sering Tersesat, Kota di Italia Larang Penggunaan Google Maps
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.