Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hadir di KTT ASEAN, Trump Undang Pemimpin Asia Tenggara ke AS

Kompas.com - 04/11/2019, 17:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengundang pemimpin Asia Tenggara untuk datang tahun depan setelah dia melewatkan KTT ASEAN di Bangkok, Thailand.

Pernyataan itu dibacakan Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien, dalam pertemuan antara Washington dengan ASEAN Senin (4/11/2019).

Baca juga: Di KTT ASEAN, Presiden Jokowi Dapat Jersey Nomor 21

"Saya ingin mengundang para pemimpin Asia Tenggara bergabung bersama di AS untuk pertemuan khusus pada awal 2020," ujar O'Brien di KTT ASEAN.

Surat dari presiden 73 tahun itu memaparkan, AS akan memberikan "kesempatan besar" untuk meningkatkan "kerja sama yang penting ini".

Dilansir Channel News Asia, Trump diberitakan sudah dua kali melewatkan KTT ASEAN dalam dua tahun terakhir. Pada 2018, dia menugaskan Wakil Presiden Mike Pence.

Sumber internal Gedung Putih membantah mereka sengaja tidak datang, dan berdalih Trump dan Pence tengah fokus kepada kampanye pemilihan gubernur.

Pertemuan di Thailand Senin ini sangat berbeda dibanding agenda sebelumnya, di mana hampir dihadiri oleh sebagian besar kepala negara.

Presiden dari Partai Republik itu mengecam negara Asia karena dianggap memperoleh surplus perdagangan dari Negeri "Uncle Sam".

Karena itu, dia sempat berjanji akan mengejar kesepakatan bilateral alih-alih menerapkan pakta perdagangan yang lebih luas.

Dia menandatangani kesepakatan dagang bebas dengan Jepang awal tahun ini, dan menegosiasikan ulang perjanjian dengan Korea Selatan.

Saat awal menjabat di 2017, dia mengumumkan keluar dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), disebut bakal menjadi pakta perdagangan bebas terbesar dunia, yang disebutnya "pembunuh lapangan kerja".

Perjanjian itu kemudian terlahir kembali tanpa AS. Sementara pakta dagang dengan China yang diklaim terbesar dunia, tengah dipersiapkan.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang bakal disepakati tahun depan berisi 16 negara, 30 persen GDP dunia, dan setengah rakyat Bumi ini.

Perjanjian itu bakal mencakup 10 negara Asia Tenggara ditambah China, India, Jepang, Australia, Selandia Baru, maupun Korsel.

Baca juga: 4 Fakta Ledakan Bom di Bangkok: Terjadi Saat KTT ASEAN hingga Menlu Retno Marsudi Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com