Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Suriah yang Didukung Turki Diduga Lakukan Kejahatan Perang atas Milisi Kurdi

Kompas.com - 04/11/2019, 07:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemberontak Suriah yang didukung Turki diduga melakukan kejahatan perang atas milisi Kurdi, dengan rekaman kebrutalan mereka beredar.

PBB sudah memperingatkan bahwa Ankara bakal bertanggung jawab atas apa yang diperbuat sekutu mereka, yang direspons dengan janji untuk mengusut.

Dalam rekaman yang diduga diambil dari ponsel, nampak seorang anggota pemberontak yang berjenggot berteriak mengucapkan takbir.

Baca juga: Turki Bakal Pulangkan Anggota Asing ISIS ke Negara Asal

"Kami adalah pejuang dari Batalyon Faylaq Al-Majd (Korps Kemuliaan)," ujar si pria dengan latar belakang mayat dari milisi Kurdi.

Dalam rekaman mengerikan itu, kelompok yang disokong Turki itu menginjak seorang jenazah perempuan, dengan ada yang mengatakan dia sebagai "PSK".

Diketahui, pria itu adalah bagian dari Tentara Nasional Suriah (SNA), dilatih dan dipersenjatai, serta berada dalam komando Turki langsung.

Dilansir BBC Sabtu (2/11/2019), video itu direkam pada 21 Oktober di utara Suriah, dengan mayat perempuan yang dia injak adalah Amara Renas.

Dia merupakan Unit Perlindungan Perempuan Kurdi (YPJ), milisi yang memberi dampak pada kekalahan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pada 9 Oktober, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Operation Peace Spring dengan klaim menciptakan "zona aman" bagi pengungsi.

Baca juga: DPR AS Sahkan Pengakuan Pembantaian Armenia yang Buat Turki Marah

Ancaman Video

Beberapa hari setelah serangan, sejumlah video menyebar dengan salah satu pemberontak berteriak "Kami datang untuk memenggal kalian orang kafir dan murtad".

Dalam rekaman lainnya, seorang perempuan dikelilingi oleh milisi lainnya. "Cepat, bawa dia untuk dipenggal," terang pria itu.

Wanita yang ditangkap itu merupakan Cicek Kobane yang juga anggota YPJ. Rekaman tersebut menuai kemarahan setelah beredar.

Beberapa hari pasca-muncul, stasiun televisi Turki menayangkan bahwa Cicek Kobane tengah mendapat perawatan di rumah sakit lokal.

Utusan Khusus AS untuk Suriah James Jeffrey kepada KOngres menyatakan, beberapa tayangan menunjukkan dugaan kejahatan perang.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com