Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota di Jerman Ini Umumkan "Darurat Nazi"

Kompas.com - 04/11/2019, 06:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

DRESDEN, KOMPAS.com - Sebuah kota di sebelah timur Jerman mengumumkan "darurat Nazi" setelah mengakui kewalahan menangani kelompok sayap kanan.

Dresden, ibu kota Region Saxony, sejak lama sudah dipandang sebagai benteng bagi sayap kanan, serta lokasi lahirnya pergerakan anti-Islam Pegida.

Dewan penasihat kota Jerman yang masuk dalam kandidat Ibu Kota Kebudayaan Eropa 2025, kini menelurkan resolusi bahwa butuh upaya ekstra untuk menangkal isu tersebut.

Baca juga: Fakta 17 Agustus, dari Mesin Ketik Nazi hingga Mikrofon Kemerdekaan

Apa Itu "Darurat Nazi"?

Pemerintah kota memutuskan membuat resolusi berbekal usulan dari Max Aschenbach, anggota partai politik satir kiri, Partai Die.

"Nazinotstand mempunyai arti bahwa kami mempunyai masalah serius. Masyarakat demokratik terbuka terancam," katanya kepada BBC pekan lalu.

Aschenbach mengatakan, dia meyakini otoritas harus mengesahkan resolusi tersebut karena menurutnya, pemerintah tak bersikap cukup untuk menangani sayap kanan.

"Usulan itu adalah bagian dari perubahan. Selain itu, saya ingin melihat seperti apa politisi yang duduk di desan Dresden," katanya.

Resolusi itu mengakui bahwa sikap dan tindakan ekstremis sayap kanan makin sering terjadi, dan perlunya melindungi minoritas dan memperkuat demokrasi.

Aschenbach menyatakan dengan mengadopsi peraturan itu, maka mereka berkomitmen untuk menegakan masyarakat demokrasi, bebas, liberal, dan menentang Nazi.

Baca juga: Rudal yang Disita Polisi Italia dari Kelompok Neo-Nazi Dijual Qatar pada 1994

Bagaimana "Darurat Nazi" Dideklarasikan?

Resolusi yang diusulkan Aschenbach lolos dalam pemungutan suara dewan Dresden dengan perolehan 39 berbanding 29 Rabu malam (30/10/2019).

Partai penguasa Demokratik Kristen (CDU) merupakan salah satu yang menentang. "Dari sudut pandang kami, ini jelas provokasi," kata Ketua CDU, Jan Donhauser.

Dia berpandangan, keadaan darurat baru bisa diberlakukan jika terjadi ancaman atau bahkan keruntuhan pada sumber ketertiban masyarakat.

Donhauser menerangkan terlalu fokus kepada sayap kanan tidak bijak, karena Jerman menjunjung tatanan liberal yang tidak menampilkan kekerasan.

"Selain itu, kebanyakan dari warga kota Dresden bukanlah kelompok sayap kanan atau pun menentang demokrasi," tambah Donhauser.

Profesor politik Jerman Kai Arzheimer menuturkan mungkin dampak dari resolusi tersebut adalah simbolis. Tetapi, bisa juga kota menggelontrkan uang memerangi ekstremisme.

"Saya tidak berpikir bahwa ada kota lain di Jerman yang mengumumkan darurat Nazi. Resolusi melawan ekstremis sayap kanan bagaimana pun tidak umum," paparnya.

Baca juga: Senjata Nazi Ditemukan di Dalam Gudang Persembunyian Ultras Juventus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com