Tercatat 1.174 korban tewas dan 3.139 penduduk yang terluka dalam periode 1 Juli sampai 30 September. Naik 42 persen dibanding sebelumnya.
PBB menyatakan, jumlah itu terjadi karena adanya "elemen anti-pemerintah" seperti Taliban, yang memberi perlawanan selama 18 tahun terakhir.
Kelompok pemberontak itu sering menggunakan bom hingga ranjau untuk menyasar tentara Afghanistan. Namun senjata itu juga melukai warga sipil.
April lalu, misalnya. Tujuh anak tewas dan 10 lainnya terluka di Provinsi Laghman ketika mortar meledak tatkala mereka sedang bermain.
Konflik bertahung-tahun membuat Afghanistan dipenuhi ranjau, roket, maupun mortar, di mana semuanya ditemukan oleh anak-anak yang penasaran.
Baca juga: Kisah Keluarga Migran Afghanistan Diselundupkan ke Austria Menggunakan Truk
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.