Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Bakal Pulangkan Anggota Asing ISIS ke Negara Asal

Kompas.com - 02/11/2019, 21:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki menyatakan, mereka akan memulangkan anggota asing ISIS yang ditsngkap di Suriah ke negara asalnya.

"Kami bukanlah hotel bagi Daesh (singkatan ISIS dalam bahasa Arab)," tegas Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu kepada awak media.

Baca juga: Rusia Pertanyakan Klaim AS soal Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi

Dilansir AFP Sabtu (2/11/2091), Soylu mengatakan pemerintah Turki tidak akan menahan anggota asing ISIS itu dalam jangka waktu lama.

Dia mengklaim Ankara masih akan bertanggung jawab dalam pengawasan anggota kelompok ekstremis itu, sebelum mengembalikan mereka ke negara asalnya.

Soylu menjelaskan, negara Eropa seperti Belanda dan Inggris diketahui sudah mencabut kewarganegaraan dari warga mereka yang tergabung di ISIS.

Dalam pandangannya, mungkin pencabutan kewarganegaraan adalah solusi. "Mereka berkata 'saya mencabut kewarganegaraannya, mereka masalah kalian'," terangnya.

"Kebijakan itu sangat tidak bisa diterima dalam pandangan kami. Sangat tidak bertanggung jawab. Apa ingin kalian ingin saya lakukan dengan teroris ini?" keluhnya.

Pernyataan Soylu terjadi setelah Ankara menggelar serangan terhadap milisi Kurdi di timur laut Suriah pada 9 Oktober lalu.

Turki menyebut milisi Kurdi sebagai "teroris". Namun mereka adalah tulang punggung dalam operasi membasmi ISIS berbekal bantuan negara Barat.

Sebagai bagian dari Operation Peace Spring, Turki mengambil alih tanggung jawab atas tawanan ISIS yang sebelumnya diemban Kurdi.

Turki berkali-kali meminta Barat untuk menerima kembali warganya yang menjadi anggota ISIS. Namun kebanyakan disambut penolakan.

Mereka berdalih selain publik di negeri masing-masing tak menerima, keputusan itu bisa memberikan ancaman bagi keamanan nasional.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] ISIS Benarkan Baghdadi Tewas | Raja Thailand Pecat Pengawal karena Berzina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com