NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Lima orang anggota rombongan puisi satir di Myanmar dilaporkan ditahan setelah dianggap mengejek pihak militer.
Kelompok bernama Peacock Generation itu ditangkap April lalu karena "thangyat", pertunjukan gabungan puisi, komedi, dan tarian, mereka.
Grup itu diputus bersalah atas dakwaan mengejek militer Myanmar, dengan masing-masing anggota dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Baca juga: Ada Sanksi AS, Angkatan Laut Myanmar Malah Gabung Latihan Maritim Bersama ASEAN
Dilansir BBC Rabu (30/10/2019), tiga anggota Peacock Generation mendapat dakwaan tambahan karena menyiarkan acara mereka di Facebook.
Kay Khine Tun, Zay Yar Lwin, Paing Pyo Min, Paing Ye Thu, dan Zaw Lin Htut dijerat dengan Pasal 505A yang mengatur pernyataan publik.
Mereka divonis bersalah dalam persidangan di Yangon, mantan ibu kota sekaligus kota terbesar di negara yang dulu bernama Burma itu.
Dalam penampilan mereka, kelima pujangga itu mengkritik pembagian kekuasaan tentara di parlemen, dan memperlihatkan gambar anjing mengenakan jaket militer.
Hakim Tun Kyaw yang menjatuhkan vonis mengatakan, aksi Peacock Generation disengaja karena mereka membawakannya di hadapan publik.
"Karena itu, mereka diputus bersalah," ujar Tun. Kelimanya menyatakan tidak bersalah, dengan Zay Yar Lwin menuturkan dia tak mengakuinya.
"Saya tidak mengakui otoritas dari sistem peradilan ini. Buatku, satu hari atau pun satu tahun tak ada bedanya," ujar Zaw kepada wartawan.
Pemerintah Myanmar diketahui menggunakan kekuasaannya untuk memenjarakan orang yang mengkritik. Entah itu jurnalis, seniman, hingga pembangkang.