BAGHDAD, KOMPAS.com - Kabar tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi pada pekan lalu tak lepas dari sejumlah informan yang memberikan keterangan berharga.
Salah satunya adalah saudara ipar Baghdadi, Muhammad Ali Sajid al-Zobaie, yang ditahan sejak tahun lalu. Dilaporkan The Independent Selasa (29/10/2019).
Baik sumber intelijen Irak dan pakar pergerakan radikal dari Wasatiyyah Centre, Fadel Abo Raghif, berujar kebanyakan informasi tentang Baghdadi datang dari Sajid.
Baca juga: Harta Karun ISIS Bernilai Rp 361 Miliar Ditemukan Gembala di Padang Gurun Irak
Status Sajid yang notabene ipar Baghdadi sebagai informan mengantarkan Baghdad ke terowongan gurun dekat Qaim, di mana mereka menemukan lokasi rahasia berisi peta hingga senjata ringan.
Pakar ISIS Hisham Hashimi mengatakan, temuan itu mengantarkan intelijen ke lingkaran penyelundupan yang mungkin digunakan Baghdadi.
Dari situ, mereka mendapatkan informasi bahwa Pemimpin ISIS itu berada di Barisha, desa dekat Provinsi Idlib, selama lima hari terakhir.
Tidak ada yang tahu apa alasan Abu Bakar al-Baghdadi di Barisha. Namun, tempat itu dikenal sebagai "zona aman" karena tak kelompok ekstremis lain yang menguasai.
Padahal, Idlib disebut merupakan basis operasi bagi kelompok ekstremis lain seperti Hayat Tahrir al-Sham yang merupakan rival ISIS.
Selain itu, lokasinya yang dekat perbatasan dan hanya diizi oleh masyarakat nomaden membuat desa tersebut cocok sebagai lokasi bersembunyi.
Baghdadi diyakini berusaha untuk mengeluarkan keluarganya ke Turki berbekal bantuan dari pria bernama Abu Mohamed al-Halabi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.