Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR AS Sahkan Pengakuan Pembantaian Armenia yang Buat Turki Marah

Kompas.com - 30/10/2019, 10:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

Mereka tewas akibat kelaparan maupun penyakit. Jumlah orang tewas ketika berkecamuknya Perang Dunia I itu masih menjadi perdebatan.

Armenia menyatakan pembantaian itu memakan korban 1,5 juta orang. Turki membalas dengan menyebut 300.000. Adapun Asosiasi Internasional Ilmuwan Genosida (IAGS) menuturkan "lebih dari satu juta".

Perdebatan selain jumlah, juga menyangkut apakah mereka memang menjadi korban genosida. Banyak sejarawan, pemerintah, hingga rakyat Armenia telah terjadi genosida.

Ankara memang mengakui terdapat kekejaman. Namun mereka membantah terjadi upaya sistematis untuk menghancurkan etnis Kristen Armenia.

Mereka kemudian berkilah bahwa Muslim Turki yang tidak bersalah juga menjadi korban dalam Perang Dunia I, di mana Ottoman kemudian runtuh.

Pada 2008, mantan Presiden Barack Obama sempat berjanji bakal mengakui genosida. Namun hingga dua periode pemerintahannya, dia tak melakukannya.

Begitu juga dengan penerusnya, Donald Trump. Tatkala dilantik pada 2017, dia sempat mengkritik pembantaian itu sebagai "kekejaman besar abad 20".

Namun sama seperti pendahulunya, presiden berusia 73 tahun utu tidak menggunakan kata genosida.

Baca juga: Gereja Armenia Gelar Kanonisasi Korban Genosida Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com