Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR AS Sahkan Pengakuan Pembantaian Armenia yang Buat Turki Marah

Kompas.com - 30/10/2019, 10:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - House of Representatives (DPR AS) mengesahkan pengakuan "Pembantaian Armenia". Langkah yang membuat Turki marah.

Sorak sorai dan tepuk tangan membahana ketika resolusi itu disahkan dengan perbandingan suara 405-11, mendukung langkah "menegaskan catatan AS soal genosida".

Langkah itu disebut yang pertama bagi Kongres AS di mana mereka sempat memperkenalkannya bertahun-tahun sebelumnya, namun tak terlaksana.

Baca juga: Diprotes Rakyatnya, PM Armenia Mengundurkan Diri

Dalam resolusi yang disahkan saat hari nasional Turki, AS mengakui pembantaian Armenia disertai dengan paket usulan sanksi.

Usulan sanksi disahkan setelah Ankara menyerang milisi Kurdi yang terjadi setelah pasukan AS memutuskan mundur dari utara Suriah.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan, dia merasa terhormat bisa bergabung bersama koleganya "mengenang salah satu kekejaman besar abad 20".

"Yakni pembunuhan sistematis lebih dari 1,5 juta pria, perempuan, dan anak-anak Armenia oleh Kekaisaran Ottoman Turki," terang Pelosi dilansir AFP Selasa (29/10/2019).

Rakyat Armenia menyatakan, pembunuhan massal itu terjadi dalam periode 1915 sampai 1917 sebagai pembantaian. Klaim yang disetujui 30 negara.

Keputusan itu membuat Turki meradang. Melalui Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Ankara menuding AS tengah membalas serangan atas Kurdi.

Sebabnya, Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF) adalah sekutu penting Washington dalam menumpas kelompok ISIS.

Dalam kicauannya di Twitter, Cavusoglu menuturkan para pejabat Gedung Capitol merasa frustrasi sehingga beralih kepada resolusi kuno.

"Keputusan memalukan dari mereka yang percaya bisa membalas dendam adalah salah. Langkah ini tak bisa diterima pemerintah dan rakyat kami," terangnya dikutip BBC.

Sementara Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan, pengakuan itu bisa merusak hubungan dua negara, terutama di masa rawan.

Tetapi Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan memuji langkah Washington. Pashinyan menyebut AS melakukan langkah berani dan menenangkan korban pembantaian.

Baca juga: 6 Tentara Suriah Tewas dalam Baku Tembak dengan Militer Turki

Apa yang Terjadi?

Terdapat sebuah keputusan besar bahwa Armenia ratusan ribu etnis Armenia tewas ketika Ottoman Turki mendeportasi mereka dari Anatolia ke gurun Suriah.

Halaman:
Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com