Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi "Menangis dan Menjerit", Ini Tanggapan Pejabat AS

Kompas.com - 29/10/2019, 13:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat AS menanggapi ucapan Presiden Donald Trump bahwa Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi "menangis dan menjerit" sebelum tewas.

Dalam konferensi pers Minggu (27/10/2019), Baghdadi tewas setelah meledakkan diri karena disudutkan hingga ujung terowongan oleh pasukan khusus AS.

"Dia tidak mati sebagai pahlawan. Dia mati sebagai pengecut. Menangis, ketakutan, dan menjerit serta membawa tiga anak," kata Trump.

Baca juga: Jasad Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikubur di Laut oleh Militer AS

Presiden 73 tahun itu mengaku menonton setiap detil penyerbuan di desa Barisha, Suriah, di Ruang Situasi Gedung Putih laksana "menonton film".

New York Times melaporkan, sumber baik dari militer maupun intelijen meragukan pernyataan "berwarna" dari presiden ke-45 AS itu.

Sebab seperti dilansir AFP Senin (28/10/2019), Trump tidak mempunyai akses audio, atau melihat momen ketika di terowongan.

Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengaku, dia tak bisa memastika klaim Trump atas momen sebelum kematian Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Namun, Milley menjelaskan, Trump memang sempat "merencanakan" untuk berbicara kepada Pasukan Delta yang terlibat dalam operasi.

"Saya tidak tahu dari mana sumbernya mengatakan seperti itu. Tapi saya berasumsi dia pasti berbicara langsung kepada unit lapaangan," kata Milley.

Senada dengan Milley, Menteri Pertahanan AS Mark Esper juga enggan menjawab saat ditanyakan mengenai klaim presiden dari Partai Republik itu.

"Presiden kemungkinan mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan komandan yang ada di lapangan," terang Esper dikutip The Guardian.

Potongan jenazah Baghdadi dilaporkan "dikubur" di laut di lokasi yang dirahasiakan, demikian keterangan sumber internal Pentagon.

AS sebelumnya pernah melakukan hal sama ketika Pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, tewas ditembak dalam operasi di Pakistan pada 2011.

"Penanganan jasad telah dilaksanakan. Lengkap dan ditangani secara tepat," kata Jenderal Milley saat dikonfirmasi awak media.

Kurdi Suriah, sekutu AS dalam operasi membasmi ISIS, mengklaim intelijen mereka berperan besar dalam menentukan lokasi Baghdadi.

Penasihat senior Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Polat Can menuturkan, mereka mengambil DNA Baghdadi dari celana dalamnya.

Baca juga: Analisis Dampak Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com