Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kayla Mueller, Korban ISIS yang Jadi Nama Operasi AS Serang Abu Bakar al-Baghdadi

Kompas.com - 29/10/2019, 08:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam Operasi Kayla Mueller yang dilakukan pasukan khusus AS akhir pekan lalu.

Mueller dijadikan nama serangan itu karena dia merupakan salah satu dari warga AS yang tewas ketika disekap oleh kelompok ekstremis itu.

Kayla Mueller yang merupakan pekerja kemanusiaan yang diculik ISIS pada 2013 ketika mengunjungi rumah sakit. AS memastikan dia tewas pada 2015.

Baca juga: Kurdi Suriah Klaim Ambil DNA Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dari Celana Dalamnya

Ayahnya, Carl Mueller, menyebut "perasaannya campur aduk" tatkala menunggu Presiden Donald Trump mengumumkan hasil operasi yang menggunakan nama putrinya.

Dalam konferensi pers Minggu (27/10/2019), Trump menyatakan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas bunuh diri ketika diserbu di Barisha.

Presiden 73 tahun itu menuturkan Kayla sebagai gadis muda cantik yang berusaha membantu orang lain, seperti dilaporkan AFP Senin (28/10/2019).

"Dia (Baghdadi) menahannya dalam waktu yang lama. Dia menawannya di penjara pribadinya," ujar Trump ketika mengumumkan kematian Baghdadi.

Gedung Putih mengumumkan bahwa operasi yang dilakukan Pasukan Delta pada Sabtu (26/10/2019) menggunakan nama Kayla Mueller untuk menghormatinya.

"Kami sangat tersentuh. Kami berterima kasih mereka tak mengacau dan melakukannya dengan baik," kata ibu Kayla, Marsha Mueller, kepada CNN.

Kayla diketahui bekerja sebagai Danish Refugee Council sebelum dia diculik di Aleppo. Dia diserahkan kepada Baghdadi pada akhir 2014, di mana dia dilaporkan diperkosa beberapa kali.

ISIS kemudian menyatakan dia tewas dalam serangan udara koalisi pimpinan AS di Raqqa, Suriah, pada Februari 2015, meski tak disebut secara spesifik.

Jenazahnya hingga kini tak ditemukan. Membuat orangtua Kayla tidak terlalu berharap banyak bahwa gadis itu masih hidup.

Marsha mengatakan, dia ingin Kayla pulang meski kedengarannya mustahil. "Namun setelah apa yang kami lalui dan hal itu (Baghdadi tewas) terjadi, kami mungkin bisa menemukannya," katanya.

Baca juga: Serang Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, AS Kerahkan 100 Tentara Elite dan 8 Helikopter

Ingin Bertemu Anggota ISIS

Carl Mueller berujar, dia ingin pergi ke Irak dan mencari tahu nasib putrinya. Berharap salah satu anggota ISIS yang ditangkap bisa memberikan informasi.

Pemimpin Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley menjelaskan, mereka menangkap dua orang ketika menyerbu persembunyian Baghdadi di desa Barisha.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com