Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga Migran Afghanistan Diselundupkan ke Austria Menggunakan Truk

Kompas.com - 28/10/2019, 20:45 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Diperlukan biaya sekitar Rp 200 juta untuk menyelundupkan satu keluarga keluar dari Afghanistan.

Sepupu Nasir bahkan sampai menggadaikan rumah keluarganya di Kabul untuk membayar biaya yang diminta penyelundup.

Tingginya harga itu lantaran pihak penyelundup yang juga harus membayar uang suap kepada Taliban agar tidak menyerang mereka selama perjalanan.

"Kami berangkat menggunakan bus ke Nimroz yang berbatasan dengan Iran dan Pakistan. Ini perjalanan yang berbahaya khususnya bagi warga suku Hazara," ujar Nasir.

Baca juga: 20 Warga Vietnam Diduga Termasuk 39 Mayat yang Ditemukan dalam Truk Kontainer di Inggris

"Penyeludup dan polisi bekerja sama seperti sebuah kelompok mafia besar, dan perbatasaan itu dikuasai oleh Taliban dan Al Qaeda."

"Mereka bekerja sama dan ini merupakan bisnis besar," lanjutnya.

Dalam truk pikap yang ditumpangi Nasir dan keluarganya ada sekitar 50 orang lebih, termasuk perempuan dan anak-anak, tua hingga muda. Mereka semua berdiri di bagian belakang truk pikap.

"Banyak yang terluka. Saya harus merangkul dua anak sana selama delapan jam dalam perjalanan yang sulit itu," kata Nasir.

Di tengah gurun di Pakistan, truk yang mereka tumpangi mogok dan mereka harus menunggu hingga 24 jam sebelum sebuah kendaraan lain datang untuk membawa mereka ke perbatasan Iran.

"Kami tidak punya makanan dan hanya punya dua botol air minum," kata Nasir.

Perjalanan ke perbatasan Iran juga dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati pegunungan pada malam hari.

Di perbatasan, mereka sudah ditunggu dua buah truk yang akan mengangkut lebih dari 100 orang imigran.

"Hampir tidak ada udara dan kami sulit sekali bernapas. Beberapa perempuan bahkan sempat pingsan."

"Kami meminta supir untuk berhenti, namun mereka tidak mau karena takut akan ditangkap polisi Iran."

"Kami mendengar truk satu lain ditembaki oleh polisi, dan orang-orang ditangkap untuk kemudian dikembalikan ke Afghanistan."

"Sopir kami ketakutan dan meninggalkan kami di hutan. Kami tidak bisa tidur."

Baca juga: Mayat Perempuan Korban Kecelakaan Ditemukan dalam Kontainer

Keesokan harinya, datang sebuah truk lain dengan bak tertutup. Kali ini, sekitar 80 orang naik ke dalam truk tersebut.

"Kami memiliki minuman dan makanan, tapi tidak ada toilet."

"Kami berada di truk sekitar 36 jam. Di malam hari kami diizinkan 30 menit ke hutan untuk buang hajat, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Teheran," ujar Nasir.

"Ketika sampai di Teheran, saya ingin tinggal beberapa hari untuk memutuskan tinggal di sana atau harus melanjutkan perjalanan."

"Tetapi sepupu saya sudah membuat perjanjian dengan penyeludup bahwa kami akan ke Turki dan uangnya baru akan dibayar setelah didapat kepastian kami selamat tiba di sana."

"Kalau kami membayar di depan, mereka mungkin sudah meninggalkan kami di tengah jalan, seperti yang terjadi pada ribuan orang yang diselundupkan lainnya," lanjut Nasir.

Tiba di Iran, Nasir dan orang-orang dari Afghanistan lainnya dibawa ke sebuah pabrik yang dijaga oleh para pria bersenjata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com