Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Bercampur Angin, California Umumkan Keadaan Darurat

Kompas.com - 28/10/2019, 11:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HEALDSBURG, KOMPAS.com - Gubernur Negara Bagian California mengumumkan keadaan darurat setelah kebakaran hutan bercampur angin memaksa evakuasi dan pemadaman listrik massal.

Api Kincade di utara San Francisco menyebar sampai 12.000 hektar, dan baru dipadamkan 10 persen hingga Minggu malam (27/10/2019), demikian keterangan pemadam api lokal.

Kebakaran hutan itu sudah menghancurkan puluhan rumah dan kebun anggur, termasuk Perkebunan Soda Rock yang dibangun pada 1869.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Lawu Diduga karena Aktivitas Pembuatan Arang

"Kami sudah melihat beritanya dan merasa hancur," ujar pemilik perkebunan dalam keterangan resmi di Facebook, seperti dilansir AFP.

Pemilik menambahkan bahwa seluruh staf perkebunan yang berlokasi di Healdsburg, sekitar 112 km dari San Francisco, selamat.

Setidaknya dua rumah sakit di Santa Rosa, Kaiser Permanente dan Sutter Santa Rosa, memutuskan mengevakuasi pasien ke fasilitas medis lainnya.

Api Kincade yang diklaim paling menghancurkan di California tahun ini mulai menyala pada Rabu (23/10/2019) dan menjalar dengan cepat karena angin bertiup 145 km per jam.

Dalam penjelasannya, Gubernur Gavin Newson memutuskan keadaan darurat karena "situasi tak terkendali" akibat tiupan angin yang meningkatkan risiko kebakaran hutan.

Newson mengatakan, pihaknya mengerahkan segala sumebr daya dan berkoordinasi dengan badan lainnya untuk mengatasi api itu.

"Penting diketahui warga di zona evakuasi harus mendengar peringatan dari otoritas menerima bantuan yang dibutuhkan," terangnya.

Setidaknya 180.000 orang berada dalam daftar wajib evakuasi, termasuk sebagian Santa Rosa dan Sonoma County yang membentang hingga Samudera Pasifik.

Baca juga: Selain Kebakaran Hutan, Kediri Juga Dilanda Kekurangan Air Bersih

Terbesar dalam Ingatan Mereka

Kantor Sheriff Sonoma County dalam keterangan di Twitter menyebut, evakuasi itu merupakan yang terbesar sepanjang sejarah masyarakat setempat.

"Perhatikan satu sama lain," tegas sheriff. Otoritas menyatakan area itu bakal mendapat status zona merah hingga Senin pagi (28/10/2019).

Juru bicara Badan Cuaca AS dalam konferensi pers menuturkan, kondisinya bakal membaik saat Senin hingga Selasa 929/10/2019).

"Namun kami tetap mempersiapkan diri karena ada angin utara, angin kering yang bakal bertiup pada Selasa malam hingga Rabu (30/10/2019)," terang juru bicara tersebut.

Dinas pemadam kebakaran memperingatkan api itu bisa cepat menjalar ke arah barat dan bisa menimbulkan lebih banyak bencana, kawasan yang tak tersentuh kebakaran sejak 1940-an.

Pejabat dinas itu mengatakan, kawasan tersebut mempunyai pepohonan dan semak belukar, material yang bisa meningkatkan kebakaran hutan.

Lebih dari 3.000 orang anggota pemadam kebakaran dibantu pesawat tanker dan helikopter berjibaku memadamkan api yang tak bakal padam hingga 7 November.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Kebakaran Hutan di Taman Nasional Gunung Tambora

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com