Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Tewas, Apa Reaksi Dunia?

Kompas.com - 28/10/2019, 06:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengumumkan Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas dalam serangan yang berlangsung akhir pekan kemarin.

Dia menjadi incaran dunia setelah kelompoknya melakukan aksi eksekusi massal, pemenggalan, hingga pembersihan etnis sejak 104.

Dilansir AFP Minggu (27/10/2019), berikut reaksi dunia atas tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi:

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikabarkan Tewas

1. AS: Dia Mati Seperti Anjing

Dalam pernyatannya di televisi, Trump menyebut Baghdadi tewas dengan cara meledakkan bom bunuh diri yang dipakainya saat dikepung di timur laut Suriah.

"Dia mati seperti anjing. Dia menyalakan rompinya, dan membunuh dirinya. Dia tewas setelah berlari menuju ujung terowongan. Menangis dan berteriak," kata Trump.

2. Turki: Titik Balik

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut, kematian Pemimpin Daesh (singkatan Arab untuk ISIS) Baghdadi merupakan titik balik.

Dalam kicauannya di Twitter, dia menyatakan Ankara sudah mendukung upaya anti-terorisme, dan akan terus melakukannya di masa depan.

"Saya yakin bahwa perjuangan melawan terorisme, ditopang semangat aliansi, akan membawa perdamaian bagi kemanusiaan," kata Erdogan.

3. Iran: Ancam ISIS Masih Bertumbuh

Iran melalui juru bicara Ali Rabiei mengatakan, kematian Abu Bakar al-Baghdadi bukan berarti perjuangan menumpas ISIS telah usai.

"Kematian Baghdadi bukan berarti melawan ISIS telah usai. Hanya menutup bab terakhir," terang Rabiei dalam kicauan di Twitter.

Dia menjelaskan ISIS masih tumbuh. Baik melalui kebijakan AS, kawasan Timur Tengah yang bergelimang uang, hingga ideologi takfiri.

"Tiga sumber ini harus dimusnahkan," tegas Rabiei.

Baca juga: Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikabarkan Tewas Bunuh Diri

4. Rusia: Meragukannya

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, mereka tidak punya informasi kredibel mengenai tindakan pasukan khusus AS di zona de-eskalasi Idlib.

Karena itu, juru bicara kementerian Igor Konashenkov meragukan "kematian beberapa kali" yang pernah terjadi terhadap Baghdadi.

Dia menuturkan terdapat "detil kontradiksi" sehingga memunculkan pertanyaan dan keraguan tentang kesuksesan operasi militer AS.

"Sejak kekalahan terakhir ISIS oleh pemerintah Rusia dibantu pasokan udara Rusia pada 2018, kematian 'kesekian' Baghdadi tidak mempunyai signifikansi di Suriah maupun aktivitas teroris di Idlib," tutur Konashenkov.

Baca juga: Kini Tunggu Tes DNA, pada 2017 Abu Bakar al-Baghdadi Juga Pernah Dikonfirmasi Tewas

5. Perancis: Perjuangan Masih Terus Berlanjut

Presiden Perancis Emmanuel Macron di Twitter menuliskan tewasnya Baghdadi tentu memberikan pukulan telak bagi ISIS. Namun belum mengakhiri operasi.

"Pertarungan ini masih akan berlanjut dengan mitra internasional kami untuk memastikan organisasi teroris ini benar-benar kalah," tegasnya.

6. Inggris: Masih Belum Selesai

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berkicau di Twitter mengomentari klaim AS adalah momen penting. Namun menegaskan melawan ISIS belum selesai.

"Kami akan bekerja sama dengan mitra koalisi kami untuk mengakhiri aktivitas barbar dan mematikan ISIS sekarang dan selamanya," terangnya.

Baca juga: Trump Umumkan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Sudah Tewas

7. Israel: Batu Pijakan Penting

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berujar, kematian Baghdadi menunjukkan negara bebas dipimpin AS bersatu melawan pasukan dan organisasi teroris.

"Ini jelas merupakan batu pijakan penting. Namun jalan dalam perjuangan ini masih panjang," beber Netanyahu dalam keterangan resmi.

8. NATO: Signifikan

Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg menyebut operasi tersebut adalah tahap signifikan dalam upaya memerangi terorisme internasional.

"NATO masih tetap berkomitmen untuk melawan musuh bersama kami, ISIS," tegas Stoltenberg.

Baca juga: Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikabarkan Tewas Bersama 2 Istrinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com