Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstrasi Menentang Pemerintah Kembali Terjadi di Irak, 42 Orang Tewas

Kompas.com - 26/10/2019, 11:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Para pengunjuk rasa menyatakan aksi pada tahun ini terjadi karena kekerasan yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Baca juga: Sulitnya Pulangkan 2 Warga Karawang Korban Perdagangan Orang di Irak

Setidaknya 157 orang tewas dalam lima hari pertama demonstrasi, dengan kebanyakan korban berasal dari ibu kota Baghdad.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres langsung merespons dengan berujar, banyaknya korban adalah hasil dari pelanggaran HAM "substansial".

"Kami begitu menyesalkan banyaknya jumlah korban yang terbunuh karena kejadian ini," terang Guterres dalam pernyataan resmi.

Aktivis pun menyerukan agar rakyat Iran turun ke jalan tepat setahun setelah Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi berkuasa.

Jumat kemarin menjadi tenggat waktu yang dicanangkan ulama Syiah Irak, Grand Ayatollah Ali al-Sistani, bagi Mahdi untuk merespons tuntutan.

Dalam khotbah Jumat, Ayatollah al-Sistani meminta baik demonstran dan pasukan keamanan menahan diri demi mencegah jatuhnya korban lagi.

Khotbahnya nampak menggaungkan janji Mahdi yang bakal menelurkan paket kebijakan seperti penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan sosial.

Baca juga: Pembunuh Pacar yang Jadi Penyebab Demonstrasi Hong Kong Setuju Kembali ke Taiwan

"Mereka Semua Pembohong"

Namun demonstran tidak yakin. "Adel Abdel Mahdi berbohong pada kami," teriak mereka ketika sang PM berpidato di televisi.

"Mereka semua pembohong. Mereka berbohong ketika berjanji bakal memberikan pekerjaan, dan ketika kami protes, mereka menembakkan gas air mata," teriak lainnya.

Ribuan orang berada di luar Zona Hijau Baghdad, tempat kantor pemerintah dan kedutaan negara asing, dengan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Kawasan itu sempat dibuka selama beberapa bulan bagi publik sebagai tanggapan Mahdi atas peningkatan keamanan di seantero Irak.

Baca juga: Duduk Perkara Rustia Jadi Korban Manusia di Irak, Dijanjikan Kerja di Turki dengan Gaji Rp 7 Juta...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com