Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kerahkan Militer untuk Lindungi Ladang Minyak Suriah

Kompas.com - 26/10/2019, 10:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) menyatakan, mereka mengerahkan militer untuk membantu mengamankan ladang minyak Suriah.

Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan, langkah menempatkan "pasukan mekanis", kendaraan lapis baja termasuk tank, untuk mencegah serangan dari ISIS.

Baca juga: 300 Polisi Militer Rusia Sampai di Suriah untuk Patroli Perbatasan

Namun, Esper tidak merinci detil misi yang terjadi setelah Presiden Donald Trump memerintahkan penarikan militer AS dari utara Suriah awal bulan ini.

Esper menerangkan, para komandan tengah memikirkan bagaimana mereka menempatkan pasukan dalam rangka mengamankan ladang minyak.

"Itu termasuk pasukan mekanis. Saya tak akan menjabarkan detilnya. Namun misinya tetap sama. Mengalahkan ISIS," ujar Esper dikutip AFP Jumat (25/10/2019).

Pengerahan tentara AS terjadi setelah Trump menulis kicauan di Twitter bahwa dia tidak akan membiarkan ISIS menguasai minyak Suriah.

Media AS seperti Newsweek mengutip sumber internal yang mengungkapkan, Pentagon mempertimbangkan untuk memberangkatkan 30 tank Abrams.

Rencananya, tank Abrams bersama sejumlah pasukan bakal ditempatkan di Al-Tanf, kota di timur laut Suriah di mana mereka juga mempunyai garnisun.

Meski Washington diketahui sudah menguasai ladang minyak, namun keamanan mereka dipertanyakan buntut penarikan militer dari perbatasan Turki.

Keputusan Trump itu dianggap memberi jalan bagi Turki untuk masuk ke Suriah, dan menggelar serangan yang menargetkan milisi Kurdi.

Kurdi yang tergabung dalam koalisi AS melawan ISIS dipandang Ankara sebagai "teroris" yang memberikan ancaman teritori mereka.

Meski NATO tak terlibat di Suriah, baik Turki dan AS adalah anggota, sehingga isu itu dibahas dalam pertemuan menteri pertahanan di Brussels, Belgia.

Apalagi, diketahui Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjalin kesepakatan dengan Rusia berpatroli di "zona aman" yang memang diinginkan Erdogan.

Esper menyatakan setelah pertemuan NATO, Washington menghubungi dengan milisi Kurdi yang menuturkan mereka "mengumpulkan" kembali tahanan ISIS yang sempat kabur saat serangan Turki.

Baca juga: Erdogan Kembali Mengancam Bakal Membanjiri Eropa dengan Pengungsi Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com