Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan "Agen" Rusia, Maria Butina Segera Bebas dari Penjara AS

Kompas.com - 24/10/2019, 16:21 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

"Saya tidak pernah menyembunyikan rasa cinta saya terhadap tanah air saya maupun negara ini... saya mencintai kedua negara dan membangun perdamaian," kata Maria.

Maria Butina mulai membangun hubungan antara kelompok hak senjata Rusia dengan asosiasi senjata AS, NRA pada tahun 2013.

NRA memiliki kewenangan yang cukup besar dalam turut mempengaruhi peraturan persenjataan di AS.

Baca juga: Terungkap, Ada Mata-mata Rusia Bekerja di Kedubes AS di Moskwa

Maria bersama dengan kelompok hak senjata Rusia menjamu para pemimpin RNA di Rusia. Sebaliknya, dia dan sponsornya, Alexandr Torshin hadir dalam pertemuan NRA di AS, termasuk pertemuan politik, di mana dia dapat bertemu dengan petinggi partai Republik yang berpengaruh.

Saat hadir dalam kampanye Trump di tahun 2016, Maria berkesempatan mengajukan pertanyaan seputar hubungan AS dan Rusia di masa depan.

Maria juga diketahui memiliki hubungan khusus dengan salah satu anggota Partai Republik, yang juga anggota NRA, Paul Erickson.

Atas hubungan yang dimilikinya dengan asosiasi senjata AS dan pejabat Republik, jaksa menyebutnya secara teratur berhubungan dengan pejabat kedutaan dalam ikatan intelijen.

Meski bukan anggota badan mata-mata Moskwa, Maria disebut telah dengan sadar ambil bagian dalam operasi untuk melihat dan menilai target spionase AS yang potensial.

Baca juga: Terduga Mata-mata Rusia Tawarkan Seks demi Masuk Organisasi Penting AS

"Tidak ada keraguan bahwa dia bukan sekadar mahasiswa pascasarjana biasa," kata Asisten Jaksa AS Erik Kenerson kepada pengadilan.

Maria yang awalnya membantah tudingan itu, akhirnya setuju untuk mengaku bersalah atas tuduhan menjadi agen asing yang tidak terdaftar.

"Saya dengan rendah hati meminta maaf. Saya bukan orang jahat yang digambarkan di media," katanya kepada pengadilan sebelum dijatuhi hukuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com