Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Hapus Video Propaganda ISIS

Kompas.com - 22/10/2019, 20:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Aplikasi TikTok menyatakan, mereka menghapus akun yang digunakan untuk mengunggah video propaganda kelompok ISIS.

Aplikasi yang dipunyai oleh perusahaan China ByteDance mengklaim mempunyai 500 juta pengguna, menjadikannya salah satu aplikasi populer.

Pegawai TikTok kepada AFP seperti diwartakan Selasa (22/10/2019) mengungkapkan, mereka menghapus setidaknya 10 akun dihapus karena membagikan video propaganda ISIS.

Baca juga: Berusaha Bunuh Pasukan SAS Inggris, ISIS Pasang Bom Bunuh Diri di Bra

"Hanya satu dari video itu yang sempat dilihat hingga puluhan kali sebelum kami berhasil menghapusnya," ujar karyawan anonim.

Menurut Wall Street Journal yang pertama kali memberitakannya Senin (21/10/2019), video itu memperlihatkan anggota ISIS menenteng senjata, dan mayat dipamerkan di jalan.

Video itu diketahui diunggah oleh sekitar 20-an akun, dan pertama kali terendus oleh perusahaan intelijen media sosial, Storyful.

"Segala konten yang mempromosikan organisasi teroris tidak akan mendapat tempat di TikTok," tegas perusahaan dalam keterangan tertulis.

TikTok menegaskan, mereka bakal memblokir segala akun yang menunjukkan terorisme begitu teridentifikasi, dan mengambil langkah kontrol ketat.

Didirikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi, ISIS memproklamasikan berdirinya "kekhalifahan" di Suriah dan Irak pada 2014 silam.

Mereka dinyatakan kalah secara teritorial pada Msret lalu oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang disokong Amerika Serikat (AS).

Menurut pemimpin redaksi Storyful, Darren Davidson, TikTok didasarkan pada keterlibatan konten baru yang tak pernah berakhir.

"Video propaganda ISIS memang melanggar kebijakan mereka. Namun derasnya konten yang masuk membuat TikTok tak bisa menyisir akar videonya," terang Davidson.

Aplikasi itu didera serangkaian kontroversi beberapa bulan terakhir. April lalu, pengadilan di India melarang dengan alasan mempromosikan pornografi kepada anak-anak.

Kemudian TikTok juga dilarang di Bangladesh. Di AS, aplikasi tersebut didenda karena diduga mengambil informasi anak-anak secara ilegal.

Pihak perusahaan dengan jelas membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan mereka menghormati hukum kerahasiaan setempat.

Di China, ByteDance juga menyiapkan TikTok versi lokal yang diberi nama Douyin.

Baca juga: ISIS Pakai Jenazah Anak-anak untuk Jebakan Granat, Nyaris Lukai Pasukan Khusus Inggris SAS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com