Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Kanada Justin Trudeau Kembali Terpilih dalam Pemilu Meski Menang Tipis

Kompas.com - 22/10/2019, 16:53 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MONTREAL, KOMPAS.comPerdana Menteri Kanada Justin Trudeau kembali terpilih untuk periode kedua setelah meraih kemenangan tipis dalam pemilu yang digelar Senin (21/10/2019).

Perolehan suara yang sudah hampir mendekati 100 persen menunjukan Partai Liberal pimpinan Trudeau berhasil meraup 157 kursi.

Sementara Partai Konservatif yang dipimpin penantangnya, Andrew Scheer, mendapatkan 121 kursi setelah sebelumnya 99 kursi di Pemilu 2015.

Baca juga: Bermuka Coklat Saat Foto pada Pesta Sekolah 2001 Silam, PM Kanada Minta Maaf

“Kalian berhasil mewujudkannya, selamat!” ucap Trudeau ketika menyampaikan pidato kemenangannya di Montreal, Selasa pagi waktu setempat (22/10/2019) dikutip The Guardian.

Justin Trudeau menegaskan, para pemilih Kanada telah memutuskan untuk memilih agenda politik yang progresif, dan berjanji bakal menjadi PM bagi seluruh rakyat Kanada.

Hasil yang diraih Liberal jauh lebih baik dari prediksi analis politik terutama setelah rangkaian skandal sepanjang tahun ini yang mempermalukan Trudeau.

Integritas suami Sophia Trudeau ini sempat dipertanyakan ketika dia dinyatakan bersalah melanggar etik dalam skandal SNC-Lavalin.

Trudeau terbukti menekan mantan Menteri Kehakiman sekaligus Jaksa Agung Jody Wilson-Raybould untuk melindungi perusahaan kontruksi raksasa Kanada SNC-Lavalin dari persidangan terkait penyuapan.

Kredibilitas politiknya juga sempat menjadi bahan olok-olokan setelah sebuah foto yang memperlihatkan masa lalunya menjadi viral.

Dalam foto tersebut, Trudeau mengenakan turban dengan wajah, leher, dan tangannya dicat cokelat ketika pesta sekolah bertema Arabian Nights yang diterbitkan Time September lalu.

Baca juga: Istrinya Cipika Cipiki dengan PM Kanada, Trump Hanya Terdiam

Pemerintahan Minoritas

Meski menang, Trudeau gagal mendapatkan perolehan 170 kusi yang menjadi syarat utnuk membentuk pemerintahan mayoritas seperti pemilu 2015.

Ketika, partai pimpinannya yang disimbolkan dengan warna merah menguasai 184 kursi parlemen di Negeri "Mapple".

Saat ini, Liberal kehilangan 27 kursi. Termasuk dua menteri yang secara mengejutkan kalah, yakni Menteri Keamanan Publik Ralph Goodale dan Menteri Sumber Daya Alam Amarjeet Sohi.

Kegagalan itu berarti PM 47 tahun itu bakal membentuk pemerintahan minoritas dengan menggandeng partai menengah antara Bloc Quebecois, atau Partai Demokrat Baru.

Tal ketinggalan perolehan suara popular vote Liberal hampir dipastikan berada di belakang Konservatif. Saat ini Konservatif meraih 34.4 persen berbanding dengan 33.1 persen yang diperoleh Liberal.

Ini akan menjadi pertama kalinya dalam 40 tahun, partai dengan kursi terbanyak di parlemen gagal memenangkan popular vote. Pemerintahan minoritas pimpinan Trudeau sangat rentan jatuh setiap saat.

Selain itu, pemerintahan minoritas bakal menghadapi tantangan dalam upaya meloloskan legislasi dan kebijakan pemerintahan.

Lemahnya dukungan lintas partai di parlemen berpotensi memicu instabilitas politik, dan menyudahi pemerintahan baru Trudeau lebih cepat dari empat tahun yang dimandatkan.

Sejarah menunjukan umur pemerintahan minoritas di Kanada adalah sekitar 1.5 tahun. Skenario pemilu dini dalam 18 hingga 24 tahun ke depan sangat mungkin terjadi.

Baca juga: PM Kanada Janji Dukung Ukraina Hadapi Agresi Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com