Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hong Kong Klaim Temukan Benda Diduga Bom selama Aksi Protes

Kompas.com - 22/10/2019, 11:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Kepolisian Hong Kong mengklaim menemukan benda diduga bom dalam empat kali kesempatan selama berlangsungnya aksi protes, pada Minggu (20/10/2019).

Otoritas berwenang menyebut ada lebih dari 100 bom molotov yang dilemparkan demonstran selama aksi akhir pekan lalu.

Sementara petugas keamanan menembakan sebanyak 260 tabung gas air mata dan 130 peluru karet.

Sebanyak 27 orang dilaporkan terluka dan telah ditangani pihak medis di rumah sakit, dengan tiga orang di antaranya dalam kondisi cedera serius.

"Polisi mengecam keras semua tindakan melanggar hukum dan sembrono ini. Tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindak kekerasan terhadap komunitas kita sendiri," kata Komandan Regional Distrik Kowloon Barat, Cheuk Hau-yip, dalam konferensi pers.

Baca juga: Bubarkan Demonstran, Polisi Hong Kong Tak Sengaja Tembakkan Meriam Air ke Arah Masjid

Polisi menambahkan bahwa mereka menurunkan perangkat robot untuk meledakkan secara sengaja sebuah paket yang diduga berisi bom selama unjuk rasa.

Ditanya mengenai penyelidikan polisi terkait protes, Inspektur Senior Li Kwai-wah dari Biro Kejahatan Terorganisir dan Triad, mengatakan lebih dari 2.000 demonstran telah ditahan.

Dia mencatat bahwa sebagian besar dari demonstran yang ditahan masih sangat muda dan mereka memiliki perlengkapan serta peralatan pelindung sendiri.

Sementara kepala pengawas John Tse mengatakan bahwa taktik polisi telah berevolusi menyesuaikan dengan meningkatnya ancaman selama protes.

"Secara umum, mengingat kekerasa yang terus meningkat dan senjata mematikan yang digunakan oleh para pengunjuk rasa, ada kebutuhan untuk menyesuaikan dengan tingkat kekuatan mereka," ujarnya.

Baca juga: Lagi, Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Diserang Orang Tak Dikenal

Langkah-langkah lain termasuk membeli seragam taktis baru dan peralatan pelindung untuk petugas dan menggunakan lebih banyak petugas polisi tambahan guna mendukung tugas garis depan, seperti patroli dan menangani panggilan insiden.

Bom Rakitan

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa polisi mencurigai para demonstran di Hong Kong telah mulai menggunakan perangkat bom rakitan dalam aksi unjuk rasa.

Dalam aksi unjuk rasa akhir pekan sebelumnya, Minggu (13/10/2019), polisi mengklaim bahwa sebuah bom rakitan yang dikendalikan dari jarak jauh telah digunakan demonstran.

Penggunaan bom rakitan itu disebut dimaksudkan untuk melukai petugas, menurut Wakil Komisaris Polisi Hong Kong Tang Ping-keung.

"Perangkat yang diledakkan itu ditemukan dekat dengan kendaraan polisi di Mong Kok, Kowloon," ujar Tang dalam konferensi pers.

"Untuk pertama kalinya selama kerusuhan sosial ini, kami menyita sebuah bom rakitan."

Baca juga: Polisi Hong Kong: Demonstran Pakai Bom Rakitan Jarak Jauh untuk Lukai Petugas

"Sekitar pukul 20.00 malam kemarin, salah satu kendaraan kami sedang melewati Nathan Road di Mong Kok, ketika beberapa bahan peledak meletus, hanya berjarak dua hingga tiga meter dari mobil," tambahnya.

"Kami meyakini, penggunaan bahan peledak itu dimaksudkan untuk menyerang petugas kami."

"Kami mengecam keras pembuatan bahan peledak, dan itu adalah tindakan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan banyak korban," ujar wakil komisaris polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com