Kemarahan massa dalam aksi demonstrasi beberapa waktu terakhir, sebagian disebabkan serangan terhadap aktivis pro-demokrasi, Jimmy Sham.
Serangan yang dilakukan lima orang bersenjata palu di Mong Kok itu mengakibatkan Jimmy harus dirawat di rumah sakit.
Kemudian pada Sabtu (19/10/2019), seorang pemuda yang sedang membagikan selebaran prodemokrasi juga terluka akibat diserang orang tak dikenal menggunakan pisau.
Dua kejadian ini ditengarai memicu jumlah pengunjuk rasa kembali melonjak, setelah beberapa pekan terakhir jumlahnya mulai menurun.
Unjuk rasa pada Minggu (20/10/2019), diklaim pihak penyelenggara dihadiri 350.000 orang. Kepolisian Hong Kong belum merilis perhitungan versi mereka.
Baca juga: Lagi, Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Diserang Orang Tak Dikenal
Seorang demonstran, Daniel Yeung, mengatakan jumlah orang yang hadir pada aksi Minggu melampaui perkiraannya.
"Orang-orang Hong Kong tidak mudah menyerahkan hak mereka untuk berdemonstrasi," katanya.
"Pemerintah kini menolak memberi izin demonstrasi damai," timpal demonstran lainnya bernama Avery.
"Itu artinya setiap orang yang keluar rumah secara inheren melanggar hukum. Begitulah taktik yang dipakai pemerintah Hong Kong," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.