HARLEM, KOMPAS.com - Seorang pria di wilayah Harlem, New York, menembak mati pasangan tetangga yang tinggal di lantai atas apartemennya karena terlalu berisik.
Diberitakan New York Post, pelaku kemudian membakar apartemennya sebelum kemudian menembak kepalanya sendiri, menurut keterangan polisi.
Tersangka pelaku penembakan, yang diidentifikasi bernama Bruce Anderson (59), diduga telah terlibat pertengkaran dengan kedua korban, yakni pasangan Hampton Smith (78) dan kekasihnya Yvette (62).
Perselisihan antara kedua tetangga itu disebut telah berlangsung selama 10 hingga 15 tahun, di mana mereka tinggal dalam satu gedung apartemen di West 131st Street dekat Malcoilm X Boulevard.
Baca juga: Penembakan Terjadi di Klub Sosial New York, 4 Orang Tewas
Insiden penembakan terjadi pada Jumat (18/10/2019), sekitar pukul 14.45. Diduga setelah pelaku kehilangan kesabaran terhadap tetangganya.
"Pelaku menembak kepala korban pertama, seorang pria, di lorong lantai satu," kata kepala detektif kepolisian Manhattan, Martine Materasso, dikutip New York Post.
"Pelaku kemudian menembak kekasih korban tepat di bagian kepala saat berada di lorong lantai dua," tambah Materasso.
Polisi yang menerima laporan insiden bergegas ke lokasi dan menemukan pelaku bersenjata telah mengunci diri di dalam kamar apartemen di lantai pertama.
"Kemari dan tangkaplah!" teriak tersangka dari dalam kamar kepada polisi yang berusaha menangkapnya.
Polisi sempat meminta bantuan dari unit layanan darurat NYPD sebelum mereka melihat ada asap keluar dari dalam kamar apartemen tersangka.
Baca juga: Pria di Bali Tembak Teman Gunakan Airsoft Gun karena Mabuk dan Bercanda
Polisi lantas menyerbu masuk ke dalam kamar dan menemukan pria yang diduga sebagai tersangka penembakan telah tewas di kamar mandi dengan luka tembak di bagian kepala.
Materasso mengatakan api kebakaran sedikit membuat penyelidikan menjadi kacau.
Dua petugs pemadam kebakaran dilaporkan turut terluka, dengan satu di antaranya mengalami luka serius meski tidak mengancam nyawa, sementara seorang lainnya luka ringan.
Menurut pengawas gedung apartemen, insiden pembunuhan itu kemungkinan merupakan puncak perselisihan antara tersangka dengan kedua korban yang telah terjadi selama bertahun-tahun.
"Dia (tersangka) tidak suka dengan kebisingan. Itulah mengapa mereka berulang kali berselisih. Mereka sering bertengkar dan saling mengancam. Polisi sempat dipanggil beberapa kali," kata pengawas gedung, Ronald Mitchell (70).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.