Dia diminta untuk menyelesaikan kasus kriminal dan menghindari penuntutan atas tuduhan kepada perusahaan yang didakwa melakukan korupsi berupa pembayaran uang suap senilai 47 juta dollar Kanada pada 2001-2011, untuk mengamankan kontrak pemerintah Libya.
Baca juga: PM Kanada Minta Maaf karena Memenjara Kepala Suku Cree pada 1885
Tuduhan tersebut terkait dengan proyek irigasi terbesar di dunia, Great Man Made River Project, yang bertujuan untuk menyediakan air segar ke kota Tripoli, Benghazi, dan Sirte.
Wilson-Raybould akhirnya memilih mundur, sementara Trudeau dinyatakan melakukan pelanggaran etik oleh Komisi Etik Kanada.
Skandal politik ini memunculkan pertanyaan besar mengenai integritas Trudeau sebagai seorang politisi reformis yang bersih.
Citra seorang Trudeau memang sangat mengkilap. Dia selalu terlihat ramah dan tidak segan berhenti untuk sekadar berfoto dengan warga yang menyapanya tanpa melihat latar belakang suku dan agama.
Namun citra tersebut terguncang ketika sebuah foto masa lalunya, yang menunjukkan Trudeau memakai turban serta wajah, leher, dan tangan dicat cokelat saat pesta sekolah bertema Arabian Nights diterbitkan oleh Majalah Time bulan lalu.
Foto di buku sekolah pada tahun 2001 silam itu diambil di Akademi West Point Grey, Vancouver, tempat Trudeau pernah mengajar sebagai guru.
Dewan Muslim Nasional Kanada melalui direktur eksekutif Mustafa Farooq merespons dengan amarah dan menyayangkan gambar seorang PM Kanada dengan wajah coklat atau hitam.
Baca juga: Bermuka Coklat Saat Foto pada Pesta Sekolah 2001 Silam, PM Kanada Minta Maaf
"Tampil dengan muka dicat coklat atau hitam begitu tercela. Seolah membuka kembali sejarah kelam rasisme dan mitologi Orientalis yang tak bisa diterima," kecamnya.
Trudeau telah meminta maaf dengan tulus dan sedalam-dalamnya atas foto rasis itu.