Menurut PBB jumlah korban tewas maupun luka-luka dari warga sipil di Afghanistan dari Juli hingga September, telah meningkat hingga menunjukkan angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Korban dari pihak sipil sama sekali tidak bisa diterima," kata perwakilan khusus PBB di Afghanistan, Tadamichi Yamamoto.
Yamamoto menambahkan pentingnya dilakukan perundingan yang mengarah pada terjadinya gencatan senjata dan penyelesaian politik secara permanen.
Laporan PBB menunjukkan angka 1.174 korban tewas dan 3.139 luka-luka selama periode 1 Juli hingga 30 September tahun ini.
Baca juga: Taliban: Ada 2 Cara Mengakhiri Pendudukan di Afghanistan, Jihad atau Negosiasi
Angka itu mengalami peningkatan hingga 42 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
PBB menuding lonjakan jumlah korban tersebut sebagian besar merupakan tanggung jawab "elemen anti-pemerintah" seperti Taliban, yang telah melakukan pemberontakan di Afghanistan selama lebih dari 18 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.