RUINERWOLD, KOMPAS.com - Kepolisian Belanda dilaporkan menangkap sosok yang disebut ayah keluarga yang bersembunyi selama sembilan tahun "menanti hari kiamat".
Penegak hukum menyatakan, mereka menginvestigasi apakah "keyakinan tertentu" menjadi penyebab dari insiden yang terjadi akhir pekan lalu.
Sosok "ayah" 67 tahun itu dituding telah merampas kebebasan orang, merusak kesehatan mereka, dan melakukan pencucian uang.
Dia menjadi orang kedua yang ditahan setelah pria Austria dalam penemuan keluarga itu di Runerwold, kawasan utara Belanda.
Dilansir AFP Kamis (17/10/2019), pria yang diidentifikasi bernama Josef B itu dijerat dengan dakwaan sama, dan diperintahkan ditahan selama dua pekan.
Polisi menuturkan, mereka berhadapan dengan kasus luar biasa sejak penemuan keluarga yang bersembunyi selama sembilan tahun karena "menunggu hari kiamat".
"Orang-orang ini mungkin hidup satu sama lain di rumah tersebut sejak 2010, terpisah dari masyarakat," tutur polisi dalam keterangan resmi.
Merujuk kepada keterangan polisi, kelompok itu "membentuk keluarga" dengan pria kedua yang ditahan sebagai ayah dan enam pemuda sebagai anak.
Aparat menjelaskan, mereka mempunyai keyakinan bahwa keenam orang itu tidak tinggal bersama berdasarkan kehendak mereka sendiri.
"Kami masih menyelidiki apakah keyakinan tertentu dalam kehidupan atau iman mengarah pada situasi hidup di mana mereka ditemukan," kata polisi.
Penegak hukum mengatakan, situasi tersebut membutuhkan pendekatan atas insiden itu, dan mereka juga harus merawat anak-anak yang ditemukan.
Keluarga itu ditemukan setelah seorang pria yang disebut sebagai anak tertua keluarga itu muncul dalam kebingungan, dan memunculkan bagaimana kehidupan bertetangga di sana.
Tiga orang yang mengklaim sebagai anak dari pria 67 tahun itu mengaku, ayah mereka meninggalkan keluarga delapan tahun silam.
Sejak saat itu, mereka tidak pernah lagi mendengar kabar darinya hingga kabar penemuan keluarga di utara Belanda menyeruak.
Baca juga: Keluarga Belanda yang Bersembunyi 9 Tahun Menunggu Hari Kiamat Memakai Bahasa Khayalan
"Hari Kiamat"