Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurdi Suriah Bakal Patuhi Gencatan Senjata dengan Turki, tapi...

Kompas.com - 18/10/2019, 08:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

QAMISHLI, KOMPAS.com - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi menyatakan, mereka bakal mematuhi gencatan senjata dengan Turki.

Pernyataan itu disampaikan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence.

Dalam dialog di Ankara, Pence mengumumkan Turki menyepakati menunda serangan atas Kurdi dengan gencatan senjata berlangsung lima hari.

Baca juga: Bertemu Wapres AS, Turki Sepakat Tunda Serangan atas Kurdi Suriah

"Kami akan mematuhi gencatan senjata," tegas Komandan SDF Mazloum Abdi kepada televisi Kurdi, seperti dikutip AFP Kamis (17/10/2019).

Namun, penundaan serangan itu hanya akan terjadi di area yang melingkupi Ras al-Ain dan Tal Abyad, dua kota yang tengah dihantam operasi militer Turki.

"Kami belum mendiskusikan nasib daerah lain," ujar Abdi, merujuk pada kawasan di timur laut Suriah di mana Turki ingin membangun "zona aman".

Organisasi pemantau perang Observatorium untuk HAM Suriah (SOHR) menyatakan, masih terjadi baku tembak di Ras al-Ain meski terdapat kabar gencatan senjata.

Pemimpin sayap politik Kurdi Saleh Muslim kepada televisi lokal menyatakan, dia juga menyambut baik berita gencatan senjata tersebut.

Tapi, dia menekankan Kurdi siap untuk mempertahankan diri dari segala serangan seraya menambahkan, mereka tidak ingin peperangan ini.

"Gencatan senjata adalah satu hal dan menyerah adalah hal lain. Kami siap mempertahankan diri. Kami tak bakal menerima pendudukan di utara Suriah," tegas Muslim.

Sementara tokoh politik lain Aldar Xelil dikutip Al Arabiya melalui BBC juga menegaskan mereka siap membalas jika terdapat serangan.

"Patut dicatat bahwa proposal Turki untuk masuk sedalam 30 kilometer di dalam teritori Suriah ditolak," ujarnya dilansir The Guardian.

Dalam konferensi pers seusai pertemuan dengan Erdogan, Pence menyatakan gencatan senjata itu bakal digunakan untuk menarik SDF dari zona sengketa.

Sementara Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menekankan serangan baru benar-benar berhenti jika Kurdi meninggalkan perbatasan.

"Kami hanya menunda operasi ini, bukan menghentikannya. Kami baru berhenti jika mereka benar-benar menarik diri dari kawasan," tegas Cavusoglu.

Cavusoglu juga menyanggah ucapan Pence bahwa ini adalah gencatan senjata. "Gencatan senjata dicapai oleh dua pihak berdaulat," klaimnya.

Baca juga: ISIS Klaim Bebaskan Perempuan yang Ditahan Kurdi di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com