Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Wapres AS, Turki Sepakat Tunda Serangan atas Kurdi Suriah

Kompas.com - 18/10/2019, 08:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Turki mengumumkan penundaan serangan atas Kurdi Suriah setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan bertemu delegasi AS.

Dalam pertemuan di Ankara, Erdogan melakukan dialog dengan Wakil Presiden AS Mike Pence serta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Di konferensi pers, Pence menyatakan bahwa Turki setuju untuk melakukan gencatan senjata di Suriah yang akan berlangsung dalam lima hari.

Baca juga: ISIS Klaim Bebaskan Perempuan yang Ditahan Kurdi di Suriah

"Pihak Turki akan menunda Operation Peace Spring dalam rangka membiarkan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) ke daerah aman dalam 120 jam ke depan," paparnya.

Dilansir AFP dan Sky News Kamis (17/10/2019), Pence menyatakan AS akan membantu memfasilitasi Kurdi untuk mundur dari zona konflik.

Wapres 60 tahun itu mengatakan, telah disepakati garis demarkasi sepanjang 20 mile (32 km) yang membentang di selatan perbatasan.

Dia menyatakan Washington bakal menarik sanksi yang sudah mereka jatuhkan jika Ankara benar-benar menghentikan serangan atas Kurdi.

Selama lima hari masa gencatan senjata, Pence menjelaskan Gedung Putih tidak akan menjatuhkan sanksi apa pun kepada pemerintahan Erdogan.

Sementara Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menekankan serangan baru benar-benar berhenti jika Kurdi meninggalkan perbatasan.

"Kami hanya menunda operasi ini, bukan menghentikannya. Kami baru berhenti jika mereka benar-benar menarik diri dari kawasan," tegas Cavusoglu.

Dia menerangkan posisi Turki masih sama: membersihkan persenjataan berat dari milisi Kurdi atau Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan menghancurkan posisi mereka.

Cavusoglu juga menyanggah ucapan Pence bahwa ini adalah gencatan senjata. "Gencatan senjata dicapai oleh dua pihak berdaulat," klaimnya.

Kesepakatan itu pada dasarnya bakal memberikan apa yang Erdogan inginkan. "Zona aman" sepanjang 32 km di selatan perbatasan Turki.

Turki berharap mereka bisa menempatkan dua juta dari 3,6 juta pengungsi Suriah yang telah mereka tampung sejak perang saudara berkecamuk 2011 silam.

Namun kekhawatiran yang menyeruak adalah Turki bakal melakukan pembersihan etnis kepada populasi Kurdi lokal yang mendiami kawasan itu.

Sejak serangan dimulai pada 9 Oktober lalu, sebanyak 224 anggota SDF dan 183 pemberontak Suriah yang disokong Turki terbunuh.

Turki memandang YPG sebagai teroris, karena dianggap kepanjangan tangan Partai Rakyat Kurdistan (PKK) yang melakukan pemberontakan 35 tahun silam.

Baca juga: Dampak Serangan Turki terhadap Kurdi Suriah dalam Angka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com