Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim "Bebaskan" Perempuan yang Ditahan Kurdi di Suriah

Kompas.com - 17/10/2019, 22:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Kelompok ISIS mengklaim bahwa mereka telah "membebaskan" sejumlah perempuan yang ditahan oleh Kurdi Suriah.

Melalui pernyataan yang dirilis melalui aplikasi pengiriman pesan Telegram, ISIS mengatakan bahwa mereka telah menyerbu markas keamanan di barat bekas markas mereka di Raqa, pada Rabu (16/10/2019).

Dalam penyerbuan itu, mereka mengklaim telah membebaskan wanita Muslim yang diculik oleh pasukan Kurdi.

Namun pernyataan itu tidak menyebutkan jumlah maupun keterangan apakah perempuan-perempuan itu adalah anggota atau istri anggota ISIS.

Baca juga: AS Janjikan Bakal Terus Dukung Kurdi di Suriah dalam Perang Melawan ISIS

Kekhawatiran akan bangkitnya kelompok teroris ISIS di Suriah muncul secara luas setelah Turki mulai melancarkan operasi militernya terhadap kelompok Kurdi di negara itu.

Pemerintah negara-negara Eropa telah memperingatkan akan peluang kebangkitan kelompok teror itu yang bisa membawa bencana terhadap negara Barat dan wilayah yang sempat dikuasai di Irak dan Suriah.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Kurdi di Suriah mengatakan, ratusan keluarga anggota ISIS yang ditahan telah berusaha melarikan diri sejak Ankara melancarkan serangan pada 9 Oktober lalu.

Kemudian pada Minggu (13/10/2019), hampir 800 pendukung asing ISIS, termasuk istri dan anak-anak anggota ISIS yang ditahan di kamp pengungsi di Ain Issa telah melarikan diri.

Kabar lainnya menyebut tiga perempuan asal Perancis yang pernah berhubungan dengan ISIS, yang termasuk dalam orang-orang yang meninggalkan kamp pengungsian di bawah Kurdi, telah mengirim pesan ke keluarga mereka dan mengatakan bahwa mereka telah kembali ke tangan kelompok teroris itu.

Baca juga: Marah karena Merasa Dikhianati, Kurdi Larang AS Bawa Tawanan Berbahaya ISIS

Menurut pemerintah Kurdi, ada sekitar 12.000 anggota ISIS yang ditahan di penjara-penjara yang diawasi Kurdi di Suriah timur laut.

Setidaknya 2.500 dari mereka yang ditahan adalah warga asing yang berasal dari lebih 50 negara.

Tak hanya anggota asing ISIS, ribuan keluarga dan kerabat yang kebanyakan adalah wanita dan anak-anak juga ditahan di kamp-kamp pengungsian.

Salah satunya adalah kamp pengungsian Al-Hol yang disebut menampung hingga 68.000 tahanan, dengan sebagian besar merupakan keluarga dari anggota ISIS.

Sementara Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dipimpin Kurdi, pada Rabu (16/10/2019), telah menyatakan bahwa mereka menangguhkan operasi terhadap ISIS.

Baca juga: Bebas dari Kamp Penahanan Suriah, 3 Wanita Perancis Disebut Kembali ke Tangan ISIS

"Kami menangguhkan semua tindakan kami terhadap Daesh (ISIS)," kata kepala SDF, Mazloum Abdi kepada stasiun televisi Kurdi, Ronahi.

SDF, yang telah menjadi kekuatan utama koalisi pimpinan AS dalam pertempuran melawan ISIS di Suriah, mengatakan bahwa mereka saat ini hanya akan melakukan operasi bertahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com