Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Ejek Pemimpin Hong Kong, Politisi Oposisi Pro-demokrasi Diusir

Kompas.com - 17/10/2019, 15:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HONG KOMG, KOMPAS.com - Politisi pro-demokrasi diusir dari ruang sidang oleh penjaga keamanan setelah mengejek Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam.

Kepala Eksekutif Lam mendapat kemarahan dari oposisi setelah membuka ruang sidang Rabu (16/10/2019), empat bulan sejak aksi protes digelar.

Hendak memberikan "pidato kenegaraan", Lam berulang kali diinterupsi oleh politisi pro-demokrasi Hong Kong yang melontarkan ejekan.

Baca juga: Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Dikeroyok Orang-orang Tak Dikenal Pakai Palu

Mendapat kritik deras berulang kali, Lam terpaksa meninggalkan ruang sidang dan memberikan "pidato kenegaraan" lewat rekaman.

Lam kembali ke parlemen pada Kamis (17/10/2019) untuk memberikan keterangan kepada dewan terkait dengan pidato yang disampaikannya.

Namun dilansir AFP, kerusuhan kembali dengan oposisi kembali menyerukan berbagai slogan protes, dan membuat mereka diusir dari ruang sidang.

Sejak Juni, Hong Kong diguncang oleh aksi protes terburuk dengan jutaan warga turun ke jalan awalnya menentang penerapan UU Ekstradisi.

Namun setelah Lam dan China mengambil sikap keras, aksi itu kemudian meluas menjadi tuntutan demokrasi dan desakan adanya akuntabilitas.

Kerusuhan semakin meningkat antara demonstran dan polisi, dengan pendemo kerap melempar bom molotov hingga batu ke arah penegak hukum.

Polisi membalas dengan menembakkan peluru karet, gas air mata, hingga dalam beberapa pekan terakhir mereka menggunakan peluru tajam.

Bahkan aksi main hakim sendiri dilaporkan mulai muncul ketika salah seorang aktivis pro-demokrasi diserang oleh lima orang di Distrik Mong Kok.

Jimmy Sham, salah satu anggota pro-demokrasi dengan wajah paling dikenal, ditinggalkan bersimbah darah karena diserang menggunakan palu.

"Saya akan terus melanjutkan perjuangan untuk menyerukan lima tuntutan dalam cara yang damai, tanpa kekerasan," ucap Sham di Facebook dari balik ranjang rumah sakitnya.

Salah satu dari lima tuntutan demonstran adalah pemilihan demokratis penuh, amnesti bagi 2.000 rekan mereka yang ditahan, hingga penyelidikan dugaan kebrutalan polisi.

Baik Lam dan pemerintah China menampik tuntutan tersebut, dan menegaskan bahwa kebebasan Hong Kong masih berada dalam jaminan mereka.

Baca juga: Politisi Norwegia Nominasikan Rakyat Hong Kong untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com