Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Trump kepada Erdogan: Jangan Jadi Bodoh

Kompas.com - 17/10/2019, 06:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menulis surat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, memintanya supaya "jangan jadi bodoh".

Dalam suratnya, Trump menuliskan bagaimana dia ingin membuat "kesepakayan bagus" dengan Erdogan, dan tak ingin pemimpin Turki itu dicap "jahat".

"Anda tentu tak ingin bertanggung jawab sudah membantai ribuan orang. Saya juga tak ingin bertanggung jawab menghancurkan ekonomi Turki, yang pasti saya akan melakukannya," tulis Trump.

Baca juga: Telepon Trump, Ini Kata-kata Semangat yang Diberikan Erdogan

Dalam surat bertanggal 9 Oktober itu, Trump menulis dia bekerja keras untuk mencari solusi bagi sejumlah isu yang diterima Erdogan.

Antara lain keputusannya meluncurkan Operation Peace Spring yang menggempur Kurdi Suriah, dan menimbulkan tekanan dari dunia.

"Jangan biarkan dunia kecewa. Anda bisa membuat keputusan yang bagus. Sejarah akan melihat Anda menangani isu ini secara manusiawi," terangnya dikutip Sky News Rabu (16/10/2019).

"Selamanya, saya akan melihat Anda sebagai sosok jahat jika tak ada hal baik terjadi. Jangan jadi pribadi yang keras. Jangan jadi bodoh. Saya akan menelepon Anda," tutup Trump.

Presiden 73 tahun itu menerima tekanan setelah dia mengumumkan penarikan pasukan AS yang bermarkas di kawasan utara Suriah.

Kebijakan itu oleh banyak kalangan dipandang memberikan jalan bagi Ankara guna menyerang Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Trump bersikeras dia membuat "keputusan brilian" setelah dikritik karena mengkhianati Kurdi yang adalah mitra AS dalam memerangi ISIS.

Berbicara kepada DPR AS, dia menekankan Kurdi "bukanlah malaikat", dan tak masalah jika Turki maupun Suriah untuk "saling berperang".

Pada akhir pekan lalu, Kurdi mengumumkan mereka menjalin kerja sama dengan rezim Suriah untuk membendung gempuran Turki.

Damaskus mengerahkan militernya ke kota-kota strategis seperti Manbij, dengan Erdogan merespons dia tak mempermasalahkannya.

"Jadi Anda mempunyai Suriah dan Turki. Mereka bakal berdebat, atau mungkin saling berperang. Namun tentara kita tak akan terbunuh karenanya," tegasnya.

Delegasi AS, termasuk Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo terbang ke Turki demi membujuk Erdogan.

Namun mantan Perdana Menteri Turki itu sempat menyatakan hanya ingin bertemu Trump. Belakangan dia berujar siap bertemu delegasi AS.

Baca juga: Trump Tak Masalah jika Napoleon Bonaparte Sekali Pun Bantu Lindungi Kurdi Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com