Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Janjikan Bakal Terus Dukung Kurdi di Suriah dalam Perang Melawan ISIS

Kompas.com - 16/10/2019, 17:39 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat ingin mempertahankan dukungannya untuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dalam melawan ISIS, meski Washington telah menarik pasukannya dari Suriah utara.

SDF merupakan mitra utama dalam kampanye militer yang dipimpin AS untuk melawan ISIS dan menyebabkan Presiden Donald Trump menuai kritik karena dianggap meninggalkan sekutunya yang setia di Suriah.

"Akan ada pembicaraan terus-menerus tentang kemampuan seperti apa yang dapat kami bantu bawa kepada mereka untuk melanjutkan pertempuran di Suriah," kata pejabat Pentagon, yang ingin namanya tidak disebutkan.

"Kami terus berkomitmen untuk kampanye melawan ISIS dan kami ingin mengetahui bagaimana kami dapat terus bekerja dengan SDF."

Baca juga: Trump Tak Masalah jika Napoleon Bonaparte Sekali Pun Bantu Lindungi Kurdi Suriah

"Mereka memiliki hubungan yang sangat kuat dengan militer AS dan kami berpikir kami dapat menjaga hubungan itu," lanjutnya.

Departemen Pertahanan AS sebelumnya telah mengumumkan bakal menarik sekitar 1.000 tentaranya dari Suriah utara, sesuai dengan instruksi dari presiden.

Jika penarikan itu benar dilakukan, maka AS hanya akan menyisakan sekitar 150 personilnya di pangkalan Al-Tanf, di dekat perbatasan tenggara dengan Yordania dan Irak.

Trump telah mengumumkan penarikan pasukan AS itu pekan lalu, sebuah langkah yang secara luas ditafsirkan sebagai lampu hijau terhadap rencana lama invasi Turki ke Suriah utara, yang menargetkan Kurdi.

Baca juga: Trump Siap Hancurkan Ekonomi Turki jika Teruskan Serangan ke Kurdi Suriah

Operasi militer yang dinamakan dengan "Peace Spring" itu dimulai Rabu (9/10/2019) pekan lalu, dengan Ankara mengirimkan lebih banyak tentaranya dari hari ke hari.

Menanggapi serangan militer itu, Suriah, pada Selasa (15/10/2019), juga mengerahkan lebih banyak pasukan, sementara Rusia telah mulai mengerahkan patroli untuk mencegah terjadinya bentrokan antara kedua pihak.

PBB kembali memperingatkan jumlah pengungsi yang terus bertambah dari daerah pedesaan di sekitar Tal Abyad dan Ras al-Ain dengan perkiraan terkini telah lebih dari 130.000 orang.

Ditambahkan PBB, jumlah pengungsi dan orang-orang yang terdampak operasi militer Turki di Suriah masih dapat bertambah hingga menjadi tiga kali lipat.

Baca juga: Trump: Kurdi Suriah Mungkin Sengaja Bebaskan Tahanan ISIS untuk Pancing AS

Lebih lanjut, PBB mengatakan bahwa ada banyak konsekuensi kemanusiaan lainnya terhadap serangan militer, yang dilakukan di berbagai lokasi garis depan di sepanjang perbatasan.

Organisasi itu juga menyampaikan keprihatinan akan keselamatan staf PBB dan organisasi bantuan internasional lainnya, yang beroperasi di wilayah itu, dan telah memangkas jumlah staf internasional dari 384 orang menjadi 200 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com