Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Rilis Foto Kim Jong Un Berkuda di Gunung Keramat, Ini Pesan di Baliknya

Kompas.com - 16/10/2019, 16:05 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters,AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Media Korea Utara merilis sebuah laporan yang disertai sejumlah foto, yang menampilkan pemimpin negara itu, Kim Jong Un, sedang menunggang kuda putih di kawasan pegunungan bersalju.

Foto yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA, itu diambil di ladang dan hutan bersalju di Gunung Paektu, yang sejak lama diyakini sebagai tanaha air spiritual dari Dinasti Kim.

Para ajudan Kim Jong Un meyakini, pemimpin mereka sedang merencanakan sebuah "operasi besar", demikian dimuat media pemerintah Korea Utara, Rabu (16/10/2019).

"Aksinya menunggang kuda di Gunung Paektu adalah peristiwa besar yang sangat penting dalam sejarah revolusi Korea," tulis KCNA dalam laporannya.

Baca juga: Korea Utara kepada AS: Kami Tak Berniat Melanjutkan Negosiasi Memuakkan Ini

"Menyaksikan momen-momen besar pemikirannya di puncak Gunung Paektu, semua pejabat yang menyertainya diyakinkan dengan emosi dan kegembiraan yang meluap.."

"Bahwa akan ada operasi besar untuk menghantam dunia dengan penuh keajaiban lagi dan membuat langkah maju dalam revolusi Korea," lanjut laporan tersebut.

Tidak dijelaskan "operasi" yang dimaksud dalam laporan itu, namun Kim Jong Un dikabarkan sering melakukan perjalanan ke gunung keramat itu saat akan membuat kebijakan penting.

Sementara para pengamat mengatakan, simbolisme itu menegaskan bahwa Korea Utara menentang sanksi internasional dan tekanan terhadap senjata nuklir juga program rudal balistiknya.

"Ini adalah sebuah pernyataan, simbol dari perlawanan," kata Joshua Pollack, seorang pakar Korea Utara di Middlebury Institute of International Studies, California.

Baca juga: Kim Jong Un Disebut Bisa Berbahaya Saat Musim Dingin

"Pencarian untukk bantuan keringanan sanksi sudah berakhir. Tidak ada yang disampaikan secara jelas di sini, namun ini memulai harapan baru tentang arah kebijakan yang akan datang untuk tahun 2020," lanjut Pollack, dikutip Reuters.

Pada akhir 2017, Kim Jong Un juga sempat mengunjungi Gunung Paektu, beberapa hari setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua terbesarnya.

Juga berminggu-minggu sebelum Kim Jong Un menyampaikan pidato Tahun Baru, di mana dia mengungkapkan membuka pintu untuk menjalin hubungan dengan Korea Selatan.

Bahkan tahun lalu, Kim Jong Un mengajak Presiden Korea Selatan Moon Jae-in ke puncak gunung sebagai bagian dari pertemuan puncak yang bersejarah antara kedua pemimpin Korea.

Sejak saat itu, hubungan antara dua Korea telah mereda dan Kim Jong Un mengatakan pihaknya hanya akan menunggu hingga akhir tahun bagi Amerika Serikat untuk melunakkan sikapnya dalam negosiasi denuklirisasi, atau Pyongyang akan menempuh cara baru yang belum diungkapkan.

Baca juga: Kim Jong Un Pakai Jam Tangan Rp 171 Juta saat Awasi Peluncuran Rudal Korea Utara

Beberapa ahli mengatakan, banyak retorika dalam laporan KCNA yang berputar di sekitar isu ekonomi. Korea Utara juga disebutkan bakal segera melakukan peluncuran luar angkasa.

Kedua langkah itu diyakini akan dapat membantu Korea Utara dalam menunjukkan kekuatan ekonomi dan teknologinya, dalam cara yang lebih tidak provokatif, dibandingkan dengan menggelar uji coba rudal balistik.

"Bahasa yang digunakan dalam laporan media pemerintah Korea Utara itu menunjukkan bahwa Kim Jong Un mungkin telah merenungkan keputusan untuk beberapa kebijakan utama," kata Rachel Minyoung Lee, seorang analis kepada NK News, sebuah situs web yang memantau aktivitas di Korea Utara.

“Laporan yang disampaikan dalam bahasa Korea itu telah menandai pendakian Kim Jong Un ke Gunung Paektu dengan menunggang kuda sebagai 'mitos' baru."

Baca juga: Kim Jong Un Resmi sebagai Kepala Negara Korea Utara

"Juga dengan gambar dirinya di atas kuda putih, tampaknya telah dirancang untuk menciptakan efek propaganda maksimum, yang saya percaya akan dimainkan oleh media selama beberapa hari ke depan," kata Lee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com