Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjuluk "El Chapo Asia", Pria Ini Disebut Kelola Jaringan Narkoba Bernilai Rp 250 Triliun

Kompas.com - 16/10/2019, 15:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

OTTAWA, KOMPAS.com - Polisi dilaporkan memburu seorang pria yang disebut mengelola jaringan narkoba bernilai Rp 250 triliun, dan dijuluki "El Chapo Asia".

Tse Chi Lop, warga Kanada kelahiran China, diduga memimpin sindikat perdagangan narkoba kawasan Asia-Pasifik, dari Jepang hingga Selandia Baru.

Reuters via Sky News memberitakan Selasa (15/10/2019), pria itu disebut mempunyai organisasi bernama "The Company" atau "Sam Gor".

Baca juga: Polres Jakbar Kembali Tangkap Jaringan Narkoba Internasional di Riau

Disebutkan, Tse menikmati penjualan antara 8 miliar dollar AS (Rp 113,4 triliun) hingga 17,7 miliar (Rp 250,8 triliun) dari methamphetamine tahun lalu.

Begitu besarnya skala bisnis Tse membuatnya masuka dalam Operation Kungur, upaya internasional terbesar dalam menangkal perdagangan narkoba di Asia.

Polisi Australia memimpin perburuan "El Chapo Asia" ini, dengan bantuan diberikan oleh China, Amerika Serikat (AS), maupun negara lain.

Reuters sudah melihat dokumen anti-narkoba baik dari AS dan Taiwan yang mengidentifikasi Tse sebagai pemimpin dari The Company.

Mereka dikabarkan menyembunyikan substansi methamphetamine dalam sekotak teh, dengan metode itu mengamankan operasinya 40-70 persen.

Sejumlah penyelidik mengungkapkan, begitu besarnya jaringan narkoba Tse membuatnya sejajar dengan mantan gembong narkoba Meksiko, El Chapo.

Pria bernama asli Joaquin Guzman itu dijatuhi hukum seumur hidup plus 30 tahun awal 2019 ini setelah bertahun-tahun bersembunyi dari polisi dan mengelola kartel narkoba Sinaloa.

"Tse Chi Lop mungkin bisa disejajarkan dengan El Chapo, atau bahkan Pablo Escobar," terang Jeremy Douglas dari Kantor Penegakan Kejahatan Narkoba PBB.

Berjuluk "Raja Kokain", Pablo Escobar sempat mendapat predikat penjahat terkaya dunia sebelum dia ditembak mati pada 1993 silam.

Laporan Reuters menyatakan, Tse merupakan satu dari empat warga Kanada yang termasuk dalam 19 pimpinan sindikat narkoba The Company.

Data pengadilan menunjukkan dia dulunya merupakan pemimpin geng kriminal di China sebelum berpindah ke Kanada pada 1998 silam.

Pada 1998, dia menghadapi tuduhan mengimpor heroin ke AS. Terancam menerima penjara seumur hidup, dia menerima sembilan tahun penjara.

Sebabnya dalam sidang di New York, Tse berargumen saat itu orangtuanya membutuhkan perawatan, dan putranya yang berumur 12 tahun menderita penyakit paru-paru.

Setelah bebas pada 2006, polisi menyebut dia kembali ke Kanada dengan diduga, dia kembali berkelana di bisnis haram dengan jaringan narkoba melingkupi China, Hong Kong, dan tempat lainnya.

Tse dilaporkan mengumpulkan pundi-pundi dalam jumlah besar, dan disebutkan membayar penjaga pribadi mencakup sekelompok petarung kickboxing.

Kekayaannya yang melejit, ditambah jaringannya bekerja sama dengan organisasi kriminal seperti di Jepang, menempatkannya dalam radar Operation Kungur.

Baca juga: Lebih Kejam, Gembong Narkoba Meksiko Pengganti El Chapo Ini Tega Bunuh Perempuan dan Anak-anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com