KOMPAS.com - Kepolisian mengklaim telah menggagalkan rencana kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dalam menggelar aksi bom bunuh diri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan aksi tersebut direncanakan berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Solo, Jawa Tengah.
"Di Yogya sudah disiapkan suicide bomber ada dua orang, sudah kita amankan. Demikian juga yang di Solo, sudah disiapkan pengantin suicide bombernya," papar Dedi kepada wartawan, Selasa (15/10/2019).
Baca juga: Terduga Teroris AK dari Sukoharjo Dikenal Jarang Bergaul dan Tertutup
Meski demikian, Dedi menambahkan, Polri belum menemukan jejak serangan terorisme pada pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih di Jakarta, 20 Oktober 2019 mendatang.
"Aparat TNI dan Polri yang berjumlah 30.000 orang lebih siap mengamankan seluruh rangkaian prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden," kata Dedi.
Dedi mengatakan JAD berencana melakukan serangan di beberapa tempat, termasuk Yogyakarta dan Solo, Jawa Tengah.
Dipaparkannya, JAD berencana menyasar tempat-tempat ibadah dan markas kepolisian di dua kota tersebut.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Malang
"JAD Yogya menyiapkan pelaku bom bunuh diri untuk melakukan aksi teror dengan sasaran Mako Polri dan tempat ibadah di Solo dan DIY," tandasnya.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror telah menangkap sebanyak 26 terduga teroris sejak Kamis 10 Oktober hingga Senin 14 Oktober 2019.
Dua orang dari total 26 terduga teroris merupakan pelaku penusukan Wiranto di Banten, yaitu SA alias AR dan FA.
Ada pula Bripda Nesti Ode Sami yang dinyatakan terafiliasi dengan kelompok JAD Bekasi.
Baca juga: Densus 88 Geledah Indekos Terduga Teroris AK di Sukoharjo
Juru bicara Polri, Dedi Prasetyo, mengatakan Nesti telah dipecat karena terpengaruh paham radikal cukup dalam dan tengah dipersiapkan menjadi 'pengantin' untuk aksi bom bunuh diri.
"Dia (Nesti) dipersiapkan sebagai suicide bomber (pengebom bunuh diri)," ujar Dedi Prasetyo kepada wartawan seperti yang dilansir Antara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.