TOKYO, KOMPAS.com - Sebuah pusat evakuasi bencana di Jepang menuai kecaman setelah dikabarkan menolak dua orang tunawisma saat Topan Hagibis menerjang, akhir pekan lalu.
Staf di pusat evakuasi di sebuah sekolah di wilayah Taito dikabarkan telah menolak dua orang tunawisma untuk masuk pada saat terjadinya terjangan Topan Hagibis, pada Sabtu (12/10/2019).
Staf di pusat evakuasi beralasan, kedua tunawisma itu tidak diperbolehkan masuk karena tidak memiliki alamat tempat tinggal di daerah itu.
Staf itu mengatakan bahwa tempat penampungan itu hanya bagi warga di lingkungan sekitar, menurut seorang pejabat setempat.
"Saat itu angin kencang dan hujan deras, dan saya ingin mereka membiarkan saya masuk," kata seorang tunawisma, kepada surat kabar Asahi.
Baca juga: Siaran Langsung di Tengah Topan Hagibis, Jurnalis Ini Malah Dimarahi Netizen
Pria tunawisma berusia 64 tahun itu mengatakan bahwa dirinya telah tiba di pusat evakuasi sejak Sabtu pagi. Dia diminta untuk menuliskan nama dan alamat tempat tinggalnya.
Namun ketika dia mengatakan memiliki alamat di Hokkaido, staf pusat evakuasi menolaknya masuk karena dia bukan penduduk setempat.
Surat kabar itu menambahkan, seorang pria tunawisma lainnya yang datang pada sore hari juga telah ditolak masuk gedung pusat evakuasi.
Tidak adal laporan korban tewas akibat terjangan Topan Hagibis di Tokyo, yang sampai di daratan Jepang pada Sabtu malam.
Namun topan yang membawa angin kencang dan hujan deras itu telah menewaskan hingga 66 orang di wilayah lain yang dilaluinya.
Baca juga: Dampak Topan Hagibis, Kawanan Tikus Serbu Kota Ini di Jepang
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan