Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikubur Hidup-hidup selama 2 Hari, Bayi Perempuan Ini Ditemukan Selamat

Kompas.com - 15/10/2019, 14:45 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

UTTAR PRADESH, KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan yang baru lahir ditemukan selamat setelah diduga dikubur hidup-hidup selama dua hari.

Bayi perempuan itu ditemukan oleh sebuah keluarga yang sedang menggali kuburan untuk bayi mereka yang telah meninggal.

Keluarga itu sedang bersiap untuk menguburkan putri mereka lahir meninggal setelah dilahirkan di sebuah pemakaman di Uttar Pradesh, India.

Di lokasi pemakaman, mereka tak sengaja mendengar suara tangisan bayi. Setelah dicari, mereka menemukan sebuah kuali tanah liat yang terkubur dalam sebuah lubang dangkal.

Baca juga: Terlahir Tanpa Bola Mata, Bayi Ini Cari Orangtua Angkat yang Mau Merawatnya

Keluarga itu pun terkejut setelah mengetahui bahwa di dalam kuali terdapat bayi perempuan berusia tiga hari yang dibungkus dengan kain.

Ayah yang menemukan bayi itu, Hitesh Kumar, mengatakan bahwa dirinya semula mengira putrinya yang sudah meninggal setelah dilahirkan kembali hidup saat mendengar suara tangisan bayi.

Dia baru sadar setelah petugas pemakaman menemukan kuali yang terkubur di dalam tanah.

"Istri saya melahirkan bayi yang telah meninggal di rumah sakit. Kami membawa bayi kami ke pemakaman untuk dikuburkan."

"Tapi saat pekerja menggali kuburan, mereka menemukan kuali yang terbungkus tas. Saat kami buka, kami melihat bayi yang dibungkus kain. Dia masih bernapas dan menangis," ujarnya.

"Saya segera menelepon ambulans dan melaporkannya kepada polisi untuk memastikan bayi itu selamat," tambahnya.

Baca juga: Jasad Bayi Ditemukan Mengambang di Kali Ciliwung

Di rumah sakit, bayi perempuan seberat 1,1 kilogram itu diketahui mengalami infeksi paru-paru. Bayi itu diduga selamat karena membutuhkan lebih sedikit oksigen setelah lahir prematur.

Dokter memeriksa bayi perempuan yang ditemukan terkubur selama dua hari di India.MIRROR.co.uk / ABC Dokter memeriksa bayi perempuan yang ditemukan terkubur selama dua hari di India.
"Bayi yang lahir prematur sering kali membutuhkan lebih sedikit oksigen untuk bertahan hidup. Bayi ini benar-benar sudah berjuang," kata dokter Saurabh Anjan, yang menangani bayi itu.

"Bayi itu kemungkinan mendapat oksigen melalui pori-pori di tanah. Dia saat ini mengalami hipotermia dan masih membutuhkan alat bantu pernapasan."

"Dia mengalami infeksi paru-paru dan belum bisa menerima makanan secara langsung. Kami memberikan setiap perawatan yang dibutuhkannya," lanjut dokter.

Pihak kepolisian setempat saat ini masih berupaya mencari orangtua yang menguburkan bayi itu. Diyakini perbuatan itu dilakukan secara sengaja.

Tragisnya, bukan hal yang aneh menemukan bayi perempuan yang dibuang di India, di mana masyarakat masih memegang tradisi kuno bahwa anak laki-laki lebih baik daripada anak perempuan.

Baca juga: Kebakaran Rumah Sakit di Aljazair, 8 Bayi Jadi Korban Tewas

Tingkat aborsi untuk bayi perempuan dilaporkan meningkat sejak ditemukannya teknologi ultrasonografi. Namun aborsi berdasarkan jenis kelamin bayi telah dilarang di India sejak 1994.

Pasangan yang menemukan bayi itu dilaporkan siap mengadopsi bayi perempuan yang mereka temukan.

"Adik saya dan suaminya sangat sedih setelah bayi mereka terlahir mati. Tetapi bayi yang mereka temukan telah memberikan harapan."

"Mereka bersedia mengadopsinya dan akan segera mengajukannya ke komite kesejahteraan anak setelah bayi itu benar-benar sembuh dan cukup sehat untuk dibawa pulang," kata salah seorang kerabat pasangan penemu bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com