WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, pejuang Kurdi mungkin sengaja membebaskan anggota asing ISIS yang ditahan di penjara di Suriah utara.
Menurut Trump, para pejuang Kurdi melakukan hal itu untuk memancing AS agar membatalkan penarikan tentaranya dan tetap terlibat di Suriah.
Sebelumnya, Pentagon telah mengatakan bahwa Presiden Trump telah memerintahkan penarikan hingga 1.000 tentara AS dari Suriah utara.
Keputusan Trump untuk menarik pasukan dari wilayah Suriah itu disebut telah membuka jalan bagi Ankara untuk memulai melancarkan operasi militernya terhadap pasukan Kurdi di perbatasan Suriah.
Baca juga: Video Ungkap Detik-detik Tawanan ISIS Kabur dari Penjara Kurdi Suriah
"Eropa memiliki kesempatan untuk mendapatkan tahanan ISIS mereka, tetapi mereka tidak untuk membayar biayanya. 'Biarkan AS yang membayar' kata mereka.." tulis Trump di akun Twitter miliknya.
Brian Kilmeade over at @foxandfriends got it all wrong. We are not going into another war between people who have been fighting with each other for 200 years. Europe had a chance to get their ISIS prisoners, but didn’t want the cost. “Let the USA pay,” they said...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 14, 2019
"Orang-orang Kurdi mungkin melepaskan beberapa (dari para tahanan ISIS) untuk melibatkan kami. (Mereka) bisa dengan mudah ditangkap kembali oleh Turki ataupun negara-negara Eropa dari mana mereka datang, tetapi mereka harus bergerak cepat," lanjut Trump.
....Kurds may be releasing some to get us involved. Easily recaptured by Turkey or European Nations from where many came, but they should move quickly. Big sanctions on Turkey coming! Do people really think we should go to war with NATO Member Turkey? Never ending wars will end!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 14, 2019
Sebelumnya diberitakan, otoritas Kurdi melaporkan hampir 800 pendukung asing ISIS yang ditahan di kamp penahanan di Ain Issa di Suriah utara telah melarikan diri usai terjadinya pemboman oleh Turki, Mingg (13/10/2019).
Sementara Turki telah membantah bahwa serangan mereka tidak mungkin menyebabkan para tahanan ISIS keluar dari kamp-kamp penahanan.
Ankara pun menuduh Kurdi telah secara sengaja "mengosongkan" penjara tersebut.
Baca juga: Demi Hadapi Turki, Kurdi Bersekutu dengan Pasukan Pemerintah Suriah
Turki telah mulai melancarkan operasi militer pada Rabu (9/10/2019), mendorong pasukan yang dipimpin Kurdi menjauh dari wilayah perbatasan di Suriah timur laut yang dilanda pertempuran.
Pihak berwenang Kurdi telah berulang kali memperingatkan bahwa pertempuran dapat memfasilitasi kebangkitan ISIS, dengan memicu ketidakstabilan keamanan dan dapat membuat ISIS membebaskan ribuan anggota serta keluarga mereka yang ditahan di penjara dan kamp-kamp pengungsian.
Sekitar 12.000 anggota ISIS, baik yang berasal dari Suriah, Irak, serta warga asing dari 54 negara, telah ditahan di penjara Kurdi, menurut statistik resmi mereka.
Baca juga: Lebih dari 700 Orang Pendukung Asing ISIS Kabur dari Kamp Penahanan di Suriah
Sementara di kamp-kamp pengungsian, sekitar 8.000 anak-anak dan 4.000 perempuan dari keluarga anggota asing ISIS ditempatkan.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, mengendalikan wilayah di Suriah utara dan menjadi mitra utama AS dalam operasi melawan ISIS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.