Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 700 Orang Pendukung Asing ISIS Kabur dari Kamp Penahanan di Suriah

Kompas.com - 13/10/2019, 23:07 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP,Sky News

DAMASKUS, KOMPAS.com - Lebih dari 700 pendukung asing ISIS dilaporkan telah melarikan diri dari kamp penahanan di Suriah, selama terjadinya serangan oleh militer Turki ke wilayah yang diduduki Kurdi.

Dilansir Sky News, otoritas berwenang yang dipimpin Kurdi, Minggu (13/10/2019), mengatakan sebanyak 785 orang asing yang berafiliasi dengan ISIS telah melarikan diri dari kamp Ain Issa.

Hal itu menyusul serangan pemboman yang dilancarkan pasukan Turki bersama sekutu mereka di Suriah, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah dibiarkan menjaga penjara yang menahan 11.000 anggota ISIS dan pusat-pusat penahanan dengan total sekitar 70.000 anggota keluarga ISIS, setelah AS memutuskan menarik tentaranya pada minggu ini.

Baca juga: Pentagon Bakal Tarik hingga 1.000 Tentara AS dari Suriah Utara

Sementara diberitakan AFP, keluarga dari anggota asing ISIS yang melarikan diri dari kamp pengungsian di Suriah utara telah memicu pertempuran sengit.

"Serangan militer brutal yang dipimpin oleh Turki dan tentara bayarannya sekarag terjadi di dekat sebuah kamp di Ain Issa, di mana terdapat ribuan anggota keluarga ISIS," kata pemerintah Kurdi dalam pernyataannya, Minggu (13/10/2019).

"Beberapa dari mereka dapat melarikan diri setelah pemboman yang menargetkan kamp itu," lanjut pernyataan itu.

Namun AFP melaporkan jumlah yang jauh lebih kecil untuk keluarga anggota asing ISIS yang melarikan diri.

"Lebih dari 100 orang, wanita dan anak-anak, telah melarikan diri dari kamp di Ain Issa," kata seorang pejabat kamp di Ain Issa dengan syarat anonimitas, kepada AFP.

Baca juga: Pasukan Kurdi Suriah Tak Lagi Prioritaskan Penjagaan Penjara Tahanan ISIS

Turki telah mulai melancarkan operasi militer pada Rabu (9/10/2019), mendorong pasukan yang dipimpin Kurdi menjauh dari wilayah perbatasan di Suriah timur laut yang dilanda pertempuran.

Pihak berwenang Kurdi telah berulang kali memperingatkan bahwa pertempuran dapat memfasilitasi kebangkitan ISIS, dengan memicu ketidakstabilan keamanan dan dapat membuat ISIS membebaskan ribuan anggota serta keluarga mereka yang ditahan di penjara dan kamp-kamp pengungsian.

Sekitar 12.000 anggota ISIS, baik yang berasal dari Suriah, Irak, serta warga asing dari 54 negara, telah ditahan di penjara Kurdi, menurut statistik resmi mereka.

Sementara di kamp-kamp pengungsian, sekitar 8.000 anak-anak dan 4.000 perempuan dari keluarga anggota asing ISIS ditempatkan.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, mengendalikan wilayah di Suriah utara dan menjadi mitra utama AS dalam operasi melawan ISIS.

Baca juga: Berusaha Kabur, Keluarga Anggota ISIS Ciptakan Kerusuhan di Kamp Milik Kurdi Suriah

Namun keputusan Presiden Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah dianggap sebagai tindakan meninggalkan sekutu yang setia dan memberi Turki lampu hijau untuk melancarkan serangan.

Dilansir Sky News, lebih dari 30.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, pada Minggu (13/10/2019), setelah pasukan Turki merebut sebagian besar wilayah dari kota Suluk, menyusul pendudukan ke kota perbatasan Tal Abyad dan Ras al Ain.

Turki mengatakan berencana melanjutkan serangan hingga sembilan hari ke depan.

SOHR mengatakan, sebanyak 104 anggota pasukan Kurdi Suriah tewas selama serangan, sementara dari pasukan pemberontak Suriah yang didukung Turki sebanyak 49 orang tewas.

Dari pihak sipil, 30 warga sipil Suriah tewas, sementara 18 warga Turki menjadi korban dalam pemboman lintas perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com